Sekitar pukul 00.00 WIB, korban sempat ingin mengutarakan sesuatu kepada SD, namun tidak jadi. Tidak lama setelah itu, lanjut Rachmat, SD mendengar suara gaduh dari dapur dan menemukan korban sudah bersimbah darah.
“Karena takut, istri korban keluar kamar dan meminta tolong kepada pemilik kontrakan dan ibunya yang tinggal 50 meter dari kontrakan mereka,” jelas Rachmat. Saat ini, korban telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan autopsi.
Sementara itu, ketua RT setempat, Wahyudi mengatakan, korban dikenal oleh warga sekitar sebagai pribadi yang tertutup. Dia mengaku, belum pernah berkomunikasi atau bertemu dengan korban selama dua bulan tinggal bersama sang istri.