Jumat 11 Dec 2020 04:13 WIB

Komnas HAM: Jangan Hilangkan Kemerdekaan Orang

Pada peringatan Hari HAM Sedunia, Komnas HAM berpesan jaga martabat manusia.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Ahmad Taufan Damanik, mengatakan, generasi saat ini dan masa depan negeri ini harus menjaga martabat manusia Indonesia. Menurutnya, itu bisa dilakukan dengan tidak membiarkan pihak-pihak yang menghalangi atau menghilangkan kemerdekaan orang lain. 

"Kita tidak boleh membiarkan ada pihak tertentu yang menghalangi atau menghilangkan kemerdekaan orang demi orang (lain) di negeri merdeka ini," ujar Ahmad pada peringatan Hari HAM Sedunia yang dilakukan secara daring, Kamis (10/12). 

Baca Juga

Selain itu, kata dia, jangan pula sampai ada orang yang mengalami kekerasan, kehilangan hak-hak dasar, perendahan martabat, dan diperlakukan tidak adil di negeri ini. Itu berlaku di berbagai bidang, mulai dari hukum, politik, ekonomi, sosial, dan budaya. 

"Asas kesetaraan dan keadilan adalah napas kita dalam berbangsa dan bernegara. Seluruh regulasi, kebijakan, mesti ditata sedemikian rupa dengan tetap menghormati hak asas kesetaraan dan keadilan," kata dia. 

Ahmad menerangkan, sejak awal, para pendiri bangsa sepenuhnya menyadari keberagamaan bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Karena itu, prinsip Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila mengikat semua pihak untuk saling menghormati, bersedia hidup bersama dengan perbedaan yang ada. 

"Tidak boleh ada yang mendominasi kehidupan apapun di negeri ini karena kesetaraan hak adalah prinsip dasar yang sudah ditetapkan oleh pemikiran besar dan jiwa besar pendiri bangsa kita," jelas Ahmad. 

Menurut dia, prinsip-prinsip tersebut telah ditegaskan dalam semamgat proklamasi 75 tahun yang lalu. Hal itu dilakukan bersamaan dengan kebangkitan dunia dengan prinsip dan nilai yang sama, yakni menolak penjajahan serta mengakui persamaan hak. 

"Itu pula sebabnya sejak awal berdirinya republik ini bangsa Indonesia berdiri sama tegak dengan peradaban masyarakat dunia," terang dia.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement