Selasa 08 Dec 2020 12:26 WIB

Kemenkes: Gizi Seimbang Cegah Malanutrisi Anak Saat Pandemi

Untuk menghadapi situasi pandemi Covid-19 diperlukan adanya panduan gizi seimbang.

Telur dan ayam merupakan sumber protein yang baik untuk menjaga asupan gizi seimbang di tengah pandemi corona.
Foto: Pixabay
Telur dan ayam merupakan sumber protein yang baik untuk menjaga asupan gizi seimbang di tengah pandemi corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Gizi Masyarakat Kemenkes dr. Rr. Dhian Probhoyekti menjelaskan, Covid-19 bisa dicegah dengan makanan gizi seimbang. Karena itu ia mengajak agar keluarga, terutama ibu hamil mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan sehat karena dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan menurunkan risiko penyakit kronis dan penyakit infeksi.

Selain itu, penting untuk masyarakat mencoba berbagai masakan dan makanan saat di rumah, untuk memastikan keluarga tidak menjadi bosan dengan makanan yang sama. Hal lain, konsumsi makanan bergizi seimbang yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan. Juga, selalu batasi pemakaian gula, garam dan lemak. Adapun batasan asupan gula dalam sehari adalah 50 gram atau setara 4 sendok makan, batasan lemak 5 sendok makan atau 67 gram minyak, dan garam maksimal 1 sendok teh atau 5 gram.

Konsumsi suplemen multivitamin jika diperlukan. Kemudian, hindari rokok dan minuman beralkohol. Istirahat teratur dan tidur yang cukup. Rileks dan kendalikan emosi.

"Melakukan aktivitas fisik, tapi jangan berlebihan karena olahraga atau aktivitas fisik harus dilakukan dengan intensitas ringan atau sedang, untuk meningkatkan kekebalan tubuh," ujar Dhian.

Selain itu, pastikan juga keamanan pangan, dengan mengacu sesuai standar World Health Organization (WHO), antara lain cuci bersih tangan dengan sabun di air mengalir sebelum menyiapkan makanan atau bahan makanan dan mencuci bahan makanan yang akan diolah. Pisahkan penyimpanan serta bedakan pisau dan talenan, untuk bahan makanan mentah dengan makanan matang. Memasak dengan benar dan matang, terutama bahan makanan protein hewani. Kemudian, simpan makanan matang pada suhu yang tepat dan aman.

Kemenkes mengingatkan, sebagaimana sudah disampaikan oleh Unicef bahwa  

semua pihak, perlu menyelamatkan anak dari paparan virus SARS-CoV2 penyebab Covid-19. UNICEF juga  melaporkan bahwa akan terjadi kerusakan yang tidak dapat diperbaiki dari pandemi Covid-19 ini. Kerusakan itu terjadi pada kesehatan, pendidikan, dan nutrisi anak-anak di seluruh dunia.

Gangguan layanan pada fasilitas kesehatan dan melonjaknya angka kemiskinan merupakan ancaman terbesar bagi anak-anak. Semakin lama krisis berlangsung, semakin besar dampaknya pada pendidikan, kesehatan, gizi, dan kesejahteraan anak-anak. Menurut Unicef, anak-anak pun rentan terinfeksi Covid-19.

Dhian mengingatkan, memenuhi nutrisi anak merupakan hal yang sangat penting karena masa kanak-kanak adalah masa pertumbuhan. Masa kanak-kanak adalah masa yang menentukan akan seperti apa mereka kedepannya. Jika dalam masa anak-anak pemenuhan nutrisinya kurang baik, maka bisa saja pertumbuhannya terganggu atau kelak ia akan mudah terserang penyakit ketika dewasa.

Karena itu, masa pandemi Covid-19 bukanlah alasan untuk tidak memperhatikan nutrisi anak, walaupun sebagian besar pendapatan orang tua berkurang. Ia mengajak para orangtua bisa memprioritaskan untuk membeli makanan bagi si anak dengan kandungan gizi seimbang.

Misalnya daripada memesan layanan antar makanan atau makan di restoran, lebih baik uangnya dibelikan makanan yang sehat dan dimasak sendiri. Karena banyak dapat dijumpai bahan makanan bergizi dengan harga murah seperti telur atau sayuran misalnya.

Dampak pandemi Covid19 telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk pemenuhan nutrisi, terutama bagi anak-anak. Direktur Gizi Masyarakat Kemenkes dr. Rr. Dhian Probhoyekti mengatakan, harus diakui, masa pandemi, menjadi tantangan besar bagi seluruh keluarga dalam menyediakan makanan bergizi dan seimbang.

Di sisi lain, masih banyak yang tidak menyadari, syarat generasi emas mendatang yang unggul adalah dengan melakukan investasi yang benar bagi ibu dan anak di aspek nutrisi. Karena itu, kata dia, di masa pandemi pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan, dan pemerintah daerah telah mengupayakan tambahan asupan nutrisi bagi  masyarakat yang memerlukan, terutama pemberian makanan sehat dan seimbang.

Hal ini untuk menghindari adanya generasi pandemi sebagaimana terjadi pada saat krisis ekonomi 1997/1998 di mana terjadi peningkatan angka malnutrisi. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun telah membuat panduan Gizi Seimbang di Masa Pandemi Covid-19, yang ditujukan untuk ibu hamil dan balita yang tinggal di zona merah Covid-19.

"Untuk menghadapi situasi pandemi Covid-19 ini, diperlukan adanya panduan gizi seimbang pada masa pandemi Covid-19. Panduan ini berisi tentang cara melindungi keluarga dari penularan virus corona, dan cara meningkatkan daya tahan tubuh dengan gizi seimbang," tulis Direktur Gizi Masyarakat Kemenkes dr. Rr. Dhian Probhoyekti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement