Kamis 19 Nov 2020 10:29 WIB

Innalillahi, Dr Andrianto Purnawan Meninggal Akibat Covid-19

Andrianto ketuai Tim Percepatan Partisipasi Masyarakat untuk Penanggulangan Covid-19.

Ilustrasi Covid-19. Dr Andrianto Purnawan yang merupakan ketua Tim Percepatan Partisipasi Masyarakat untuk Penanggulangan Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) meninggal setelah 15 hari dirawat karena Covid-19 di RS Soetomo Surabaya, Jawa Timur, Rabu (18/11).
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19. Dr Andrianto Purnawan yang merupakan ketua Tim Percepatan Partisipasi Masyarakat untuk Penanggulangan Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) meninggal setelah 15 hari dirawat karena Covid-19 di RS Soetomo Surabaya, Jawa Timur, Rabu (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dr Andrianto Purnawan meninggal dunia pada Rabu (18/11) di RS Soetomo, Surabaya karena Covid-19. Dokter berusia 38 tahun itu merupakan ketua Tim Percepatan Partisipasi Masyarakat untuk Penanggulangan Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI).

 

Baca Juga

"Mohon doa dan maaf untuk dr. Andrianto Purnawan SpBS (Ketua Tim Percepatan Partisipasi Masyarakat untuk Penanggulangan Covid-19 PB IDI), meninggal kemarin (18/11) pukul 10.56 di RS Soetomo (Surabaya) setelah sekitar 15 hari dirawat karena Covid-19," demikian pernyataan Humas PB IDI, dr. Halik Malik, kepada Antara, Kamis.

Saat ini, sudah lebih dari 160 dokter yang gugur karena Covid-19. Sementara itu, data dari laporcovid.org menunjukkan, sebanyak 102 perawat dan delapan dokter gigi yang meregang nyawa setelah terpapar penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu per 19 November 2020.

Halik mengatakan, semasa hidup almarhum Andrianto dikenal sebagai sosok yang ramah dan ceria termasuk kepada para juniornya. Selama pandemi Covid-19, dia sempat beberapa kali bertemu dengan Andrianto.

"Sepanjang pandemi ini, saya sempat bertemu dengan almarhum beberapa kali di kantor PB IDI. "Dokter top", begitu beliau akrab kami sapa. Beliau adalah sosok yang ramah dan ceria termasuk kepada saya yang lebih junior, bekerja dengannya membuat semua urusan rasanya lebih mudah," kata dia.

Andrianto yang aktif di Satuan Tugas Penanganan Covid-19 PB IDI juga terlibat dalam penggalangan donasi alat pelindung diri dari berbagai pihak kepada dokter di daerah. Ia pun kerap melakukan edukasi kepada masyarakat antara lain melalui tulisannya di media dan mengisi serial diskusi online seputar pencegahan Covid-19.

"Sejak muda memang sudah dikenal sebagai aktivis di lembaga kesehatan mahasiswa Islam dan aktif dalam berbagai pelayanan sosial kebencanaan di Indonesia, sungguh kami merasa kepergiannya merupakan kehilangan yang sangat besar," kata Halik.

Sebelum menjadi ketua Tim Percepatan Partisipasi Masyarakat Penanggulangan Covid-19 PB IDI, Andrianto yang mengambil spesialisasi bedah saraf di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga itu tercatat sebagai anggota bidang hubungan lembaga pemerintah dan media massa PB IDI periode 2019-2021. Pria asal Malang tersebut kali terakhir bertugas di RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten, Jawa Tengah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement