Ahad 15 Nov 2020 04:54 WIB

Vaksin Merah Putih Diharapkan Jadi Solusi Akhiri Pandemi

Vaksin ini merupakan vaksin karya anak bangsa.

Ilustrasi Vaksin
Foto: MGIT4
Ilustrasi Vaksin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun 2020 menjadi tahun yang berat dengan adanya pandemi Covid-19. Namun, Indonesia diharapkan masih bisa bangkit setelah adanya pengembangan terhadap Vaksin Merah Putih. Vaksin ini merupakan vaksin karya anak bangsa yang dikembangkan oleh Lembaga Biomolekuler Eijkman dengan peneliti dari Eijkman, LIPI, UI, UGM, ITB, dan Unair.

"Semoga bisa segera menjadi salah satu solusi hasil karya anak bangsa yang tentu harus kita dukung sepenuhnya dalam proses pengembangannya," kata Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB, Prof I Gede Wenten dalam acara Webinar: Salam Berbagi  episode ketujuh dengan topik “Vaksin Merah Putih untuk Indonesia” pekan lalu.

Kepala Lembaga Eijkman Prof Amin Soebandrio, menjelaskan vaksin merah putih ini dikembangkan dengan metode rekombinan. Vaksin ini diteliti oleh peneliti Indonesia dan murni menggunakan strain Covid-19 di Indonesia, serta diharapkan sangat tepat untuk masyarakat Indonesia. "Vaksin Merah Putih saat ini sudah pada tahap akan diuji pada hewan dan setelah itu baru uji klinis tiga kali," kata Amin.

Amin berpesan pada masyarakat Indonesia, sebelum vaksin ini bisa diproduksi massal, terlebih dahulu masyarakat Indonesia harus yakin 100 persen bahwa virus ini memang ada, sehingga solusi vaksin karya anak bangsa ini dapat bermanfaat dan diterima di seluruh lapisan masyarakat. 

Sementara menurut Direktur Utama PT Biofarma, Honesti Basyir, vaksin ini akan diberikan dari Lembaga Eijkman ke PT Biofarma untuk dilakukan Uji Klinis. PT Biofarma selaku holding farmasi di Indonesia berperan dalam penanganan Covid-19 ini dengan melakukan proses menggunakan model quadriple helix. "Beberapa hal yang diperhatikan dalam produksi Vaksin Merah Putih ini yaitu produksi vaksin harus efektif, cepat, aman, mandiri dan juga halal," ujarnya.

Selanjutnya, Direktur Registrasi BPOM RI Rizka Andalucia menuturkan BPOM selaku regulator dalam health security akan terus mengawasi  produksi vaksin ini mulai dari pre hingga post-clinical, setelah lulus uji klinis tiga maka BPOM akan mengeluarkan izin untuk produksi massal Vaksin Merah Putih. Sedangkan Indra Rudiansyah selaku mahasiswa di Oxford yang sedang mengikuti riset vaksin Covid-19 di Oxford menuturka Vaksin Merah Putih sangat berperan penting dalam pengembangan infrastruktur yang dibutuhkan di Indonesia di mana sebelumnya masih terasa kurang. 

Kemudian Prof Kusnandi selaku Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 memaparkan bahwa proses pengembangan vaksin merupakan proses yang rumit dan kompleks membutuhkan waktu umumnya 10-15 tahun, namun karena situasi terdesak pandemi seperti ini, akhirnya proses ini dipercepat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement