REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman turut memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-56 Gebyar Husada yang terpusat di Candi Ratu Boko. HKN kali ini diselenggarakan secara langsung dengan empat lokasi berbeda.
HKN diselenggarakan di Candi Ratu Boko, Monumen Jogja Kembali, Museum Gunung Merapi dan Studio Alam Gamplong. Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo menilai, HKN tahun ini momentum mengingat perjuangan tenaga kesehatan mengubah perilaku masyarakat.
"Serta, mendorong upaya-upaya kesehatan promotive dan preventif. Implementasinya harus menjaga kekompakan lintas sektor, sehingga membangun masyarakat produktif dan aman Covid-19 di era adaptasi kebiasaan baru," kata Joko, Jumat (13/11).
Ia menerangkan, rangkaian kegiatan HKN 2020 Sleman meliputi baksos pemerikasaan RDT Covid-19, pemberian bantuan sembako dan masker. Lalu, lomba video layanan masyarakat, seminar, kaji banding virtual dan gebyar husada sebagai puncak HKN.
"Puncak HKN ini bertujuan memberikan apresiasi bagi Gugus Tugas Covid, pemberian penghargaan kepada tenaga kesehatan teladan di Kabupaten Sleman," kata Joko.
Bupati Sleman, Sri Purnomo, mengajak seluruh tenaga yang ada di bidang kesehatan terus meningkatkan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatifnya dalam pembangunan bidang kesehatan. Ia berharap, HKN ini tidak hanya jadi seremonial.
"Tapi, juga sebagai upaya untuk meyatukan langkah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan keluarga di Sleman," ujar Sri.
Sri mengajak masyarakat melakukan perubahan pola hidup dengan tatanan dan adaptasi kebiasaan baru. Tentunya, dengan menerapkan cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak agar dapat hidup produktif dan terhindar dari penularan Covid-19.
Ia mengapresi pula kepada aparat kesehatan dan semua yang telah mendedikasikan diri dalam pelayanan kesehatan. Serta, berkontribusi positif bagi peningkatan penanganan kesehatan masyarakat di Sleman, terlebih pada masa pandemi Covid-19.
"Saya berharap tenaga kesehatan senantiasa menyebarkan informasi yang benar guna memerangi informasi hoaks kesehatan yang marak beredar di berbagai media sosial," kata Sri.