REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Perekonomian Provinsi Lampung pada kuartal III 2020 mengalami kontraksi sebesar 2,41 persen dibandingkan pada kuartal yang sama tahun 2019 yang tumbuh 5,16 persen. Kontraksi terjadi pada sebagian besar lapangan usaha.
"Kontraksi pertumbuhan pada lapangan usaha, terutama kegiatan industri perngolahan, jasa, dan perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan motor, dengan kontraksi lebih dari delapan persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Faizal Anwar dalam keterangan persnya yang diterima, Jumat (6/11).
Menurut dia, beberapa lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang tumbuh sebesar 18,19 persen, kemudian administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib tumbuh 6,80 persen. Selain itu, jasa pendidikan yang tumbuh positif sebesar 6,32 persen.
Dia menjelaskan struktur perekonomian Provinsi Lampung pada kuartal III 2020 didominasi tiga lapangan usaha, yakni pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 31,55 persen, industri pengolahan 19,01 persen, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan motor sebesar 10,88 persen.
BPS mendata, penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung kuartal III 2020, lapangan usaha industri pengolahan menjadi sumber kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 1,98 persen. Kemudian, diikuti perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan motor 1,07 persen, konstruksi 0,59 persen.
Sedangkan beberapa lapangan usaha menyumbang pertumbuhan positif yakni pertanian, kehutanan, dan perikanan 0,90 persen diikuti informasi dan komunikasi 0,29 persen, serta administrasi pemerintahan, pertanahan dan jaminan sosial wajib 0,20 persen.
Faizal menyebutkan, perekonomian Lampung pada kuartal III 2020 mengalami pertumbuhan 4,15 persen dibandingkan kuartal sebelumnya saat itu mengalami kontraksi pertumbuhan 0,56 persen. Hal ini disebabkan oleh sebagian besar lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif, kecuali lapangan usaha real estat yang mengalami kontraksi 0,04 persen.