Ahad 23 Mar 2025 07:24 WIB

Fakta Baru Ungkap Setoran dan Bagi-Bagi Uang Judi Sabung Ayam di Lampung

Pengakuan prajurit TNI sudah disampaikan tim investigasi gabungan.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Muhammad Hafil
Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika (kanan) bersama Panglima Kodam II/Sriwijaya Mayjen Ujang Darwis (kedua kanan) melihat barang bukti yang berhasil diamankan dari tempat kejadian perkara (TKP) judi sabung ayam saat rilis di Polda Lampung, Lampung, Rabu (19/3/2025). Dalam keterangannya, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis mengatakan bahwa dua oknum TNI yang diduga terlibat dalam penembakan tiga anggota polisi di Kabupaten Way Kanan, Lampung, masih berstatus sebagai saksi.
Foto: ANTARA FOTO/Ardiansyah
Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika (kanan) bersama Panglima Kodam II/Sriwijaya Mayjen Ujang Darwis (kedua kanan) melihat barang bukti yang berhasil diamankan dari tempat kejadian perkara (TKP) judi sabung ayam saat rilis di Polda Lampung, Lampung, Rabu (19/3/2025). Dalam keterangannya, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis mengatakan bahwa dua oknum TNI yang diduga terlibat dalam penembakan tiga anggota polisi di Kabupaten Way Kanan, Lampung, masih berstatus sebagai saksi.

REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG— Otoritas Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengungkapkan adanya setoran-setoran, dan bagi-bagi uang antar personel aparat keamanan maupun anggota militer dari gelaran perjudian sabung ayam di Negara Batin, Way Kanan, Lampung. Pat-gulipat polisi dan militer dari perjudian sabung ayam tersebut, diduga sebagai akar soal peristiwa penembakan tiga anggota kepolisian oleh dua prajurit TNI yang terjadi di Kampung Karang Manik, Senin (17/3/2025) lalu.

Kapendam II Sriwijaya Kolonel Eko Syah Putra Siregar menyampaikan, setoran-setoran dan bagi-bagi uang tersebut merupakan komitmen antara kepolisian dan militer di Negara Batin. Komitmen haram itu berupa ‘pengamanan’ bisnis perjudian sabung ayam di Kampung Karang Manik tersebut.

Baca Juga

Kata Kolonel Eko, penjelasan tersebut, diperoleh dari hasil pemeriksaan internal terhadap Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis pemilik lokasi perjudian sabung ayam, dua aggota TNI yang sudah mengakui, dan menyerahkan diri sebagai pelaku penembakan tiga personel Polri.

“Dari keterangan (Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis), memang ada ikatan komitmen itu. Setoran begitu. Ini sabung ayam, ada duitnya, dibag-bagi,” ujar Kolonel Eko di Markas Kodam Sriwijaya, Palembang, akhir pekan lalu (22/3/2025). Kemana duit gelaran judi adu ayam itu dibagi-bagi, kata Kolonel Eko, dari penjelasan Kopka Basarsyah, maupun Peltu Lubis disetorkan, pun dikirimkan ke Polsek, maupun Koramil di Negara Batin. “Kita bukan bodoh-bodoh amat lah. Nggak. Duitnya ada? iya ada. Setoran ada? iya, ada. Koramil berhubungan dengan Polsek, ada uang di wilayah mereka, dibagi-bagi? iya,” ujar Kolonel Eko.

 

Namun Kolonel Eko, menegaskan tentang setoran dan bagi-bagi uang lintas aparat bersenjata dari perjudian sabung ayam tersebut memang baru sebatas keterangan. Akan tetapi, dari keterangan tersebut, tim internal di militer yang kini melakukan penahanan terhadap Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis sudah mengakui keterlibatan anggotanya dalam peristiwa nahas yang menewaskan tiga personel Polri itu. “Itu keterangan ya. Saya tekankan, itu keterangan dari saksi. Saksi siapa? Dua orang itu, dua orang oknum anggota kita itu (Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis),” ujar Kolonel Eko. 

Kolonel Eko mengatakan, pengakuan dua prajuritnya tersebut, sudah disampaikan tim investigasi gabungan TNI-Polri. Dan selanjutnya, Kolonel Eko menegaskan, agar ada penyelidikan, maupun penyidikan yang lebih mendalam tentang pihak-pihak lain yang terlibat, serta tentang kemana saja aliran-aliran uang setoran, maupun bagi-bagi uang dari hasil perjudian sabung ayam tersebut. “Ini masih diproses lebih lanjut. Oknum-oknumnya siapa saja, mungkin yang lain-lainnya siapa saja, kita tunggu prosesnya,” ujar Kolonel Eko.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement