Kamis 29 Oct 2020 05:50 WIB

LPPM UBSI Dorong Budaya Meneliti dan Peduli Masyarakat

Salah satu manfaat kehadiran LPPM adalah meningkatmnya peringkat UBSI.

Salah satu kampus Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI).
Foto: Dok UBSI
Salah satu kampus Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu lembaga yang  berfungsi untuk menjembantani perguruan tinggi dengan masyarakat ataupun dunia industri terkait dengan  hasil-hasil penelitian atau kajian, adalah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM). 

Di Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) tentunya ada lembaga semacam itu. LPPM UBSI mempunyai misi menjadi lembaga yang berperan aktif menumbuhkembangkan budaya meneliti dalam skala nasional maupun internasional, serta budaya peduli kepada masyarakat.

“Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UBSI  sebagai institusi pelaksana terdepan dalam pengembangan di bidang Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat, dituntut untuk berperan aktif untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa dengan kegiatan riset dan pengabdian kepada masyarakat,” kata Taufik Baidawi, kepala bagian LPPM  UBSI,  Rabu (28/10).

Ia menambahkan, dukungan yang diberikan oleh LPPM sebagai institusi yang melaksanakan riset dan pengabdian kepada masyarakat,  maka LPPM harus menghasilkan penelitian sesuai prioritas nasional, dan Rencana Induk Penelitian (RIP) Bina Sarana Informatika. LPPM dalam mengelola Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM), Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi.

Taufik   menjelaskan, setidaknya ada tiga misi LPPM Universitas BSI. Yaitu, menumbuhkan inovasi dan kreativitas bagi civitas akademika dalam bentuk wujud nyata yang dapat diimplementasikan dan bermanfaat untuk masyarakat; menjadi fasilitator bagi peneliti untuk menyampaikan hasil penelitian melalui seminar dan Jurnal maupun Hibah Penelitian dan Pengabdian Masyarakat; dan meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dalam bentuk kegiatan Pengabdian Masyarakat.

Adapun tujuan LPPM Universitas BSI, kata Taufik   antara lain, mengembangkan manajemen Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat; mengembangkan kualitas dan kuantitas Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat; dan meningkatkan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang sesuai dengan rencana induk penelitian.  “Selain itu, memberikan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat untuk meningkatkan relevansi Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat,” ujarnya.

Sasaran LPPM UBSI, kata Taufik, dibagi menjadi dua kelompok. Yaitu, bidang penelitian dan bidang pengabdian kepada masyarakat.

Ia menyebutkan, yang termasuk sasaran bidang penelitian adalah penguatan SDM dalam memperoleh hibah penelitian,  meningkatkan kerja sama penelitian dengan stakeholder, meningkatkan publikasi nasional dan internasional, dan meningkatkan budaya meneliti dan penulisan jurnal melalui hibah kompetisi.

“Selain itu, meningkatkan kapasitas dosen dalam penelitian dan penulisan karya ilmiah;  mengintegrasikan sistem data penelitian ke Simlitabmas BSI Internal maupun Simlitabmas Ristekdiktil serta meningkatkan publikasi Dosen di Jurnal dan prosiding yang terindex pada Google Scholar, Sinta Ristekdikti, Scopus, dan lain-lain,” paparnya.

Sedangkan yang termasuk sasaran bidang pengabdian kepada masyarakat adalah pemberdayaan dosen sebagai pengembang kelompok pengabdian kepada masyarakat; mengembangkan publikasi hasil karya pengabdian kepada masyarakat; dan meningkatkan kerja sama dengan lembaga mitra pada bidang pengabdian masyarakat. “Tidak kalah pentingnya adalah meningkatkan kapasitas dosen dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan penulisan karya-karya pengabdian,” paparnya.

photo
UBSI meraih peringkat 90 skala Nasional Affiliations Sinta versi Kementrian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN).  (Foto: Dok UBSI)

Buah kehadiran LPPM UBSI antara lain berupa prestasi dalam bidang pemeringkatan UBSI. UBSI  kembali masuk pemeringkatan Sinta versi Kementrian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN). Peringkat 90 untuk skala Nasional dan peringkat 62 selama tiga tahun terakhir. Pemeringkatan ini dapat dilihat pada laman https://sinta.ristekbrin.go.id/. 

Menurut Taufik, pencapaian ini tidak terlepas dari peran seluruh dosen yang telah melakukan update ID Google Scholar, ID Sinta dan ID Scopus. “Publikasi baik di Seminar Nasional atau Internasional, dan juga publikasi di Jurnal Nasional terakreditasi RistekBrin dan Jurnal Internasional dan juga peningkatakan jumlah sitasi artikel Dosen sangat mempengaruhi hasil pemeringkatan ini,” ujarnya.

Ia menjelaskan dengan jumlah data dosen sebanyak 966 yang telah verified Authors, kemudian ada 20 Jurnal yang telah ter-akreditasi RistekBrin, hal ini turut memberikan kontribusi terhadap peningakatan score affiliation sinta. 

“Saat ini peringkat National Rank UBSI berada pada peringkat 90 dengan Score Overall 1.427 dan 3 Years 24.298, sedangkan Peringkat 3 National Rank UBSI berada pada peringkat 62, dengan 3 years score 631 atau 3 Years Score V2 19.638,” ungkap Taufik.

Lebih lanjut ia berharap akan ada lebih banyak lagi penelitian-penelitian yang akan dipublikasi oleh dosen-dosen UBSI, sehingga ke depannya UBSI akan lebih baik lagi baik pemeringkatan dalam skala Nasional ataupun Internasional.

“Melalui LPPM, kami akan terus mendorong dan memotivasi seluruh dosen UBSI agar lebih banyak lagi penelitian-penelitian yang dihasilkan dan juga mampu memberikan kontribusi positif bagi seluruh masyarakat Indonesia,”  paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement