Rabu 07 Oct 2020 20:49 WIB

Hendak Demo, 200 Anarko Diamankan dan 12 Reaktif Covid

Diduga ke-200 orang merupakan kelompok anarko yang merencanakan kericuhan.

Rep: Ali Mansur / Red: Agus Yulianto
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus
Foto: Antara Foto/Galih Pradipta
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menyampaikan, aparat kepolisian berhasil mengamankan sebanyak 200 orang yang hendak melakukan demonstrasi di depan DPR RI. Ia menduga ke-200 orang merupakan kelompok anarko yang merencanakan kericuhan. Kemudian dari 12 di antaranya reaktif Covid-19 saat dilakukan tes.

"Kita ketahui bersama ada sekitar 200 lebih kelompok yang diduga anarko berupaya untuk bergabung melakukan demonstrasi di depan Gedung DPR yang berhasil kita amankan di beberapa tempat," ujar Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (7/10).

Lanjut Yusri, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 200 orang dari Jakarta Barat dan Jakarta Pusat mereka mengaku mendapat informasi atau ajakan demo ke Gedung DPR RI dari media sosial. Kemudian dilakukan rapid test terhadap 90 dari 200 orang tersebut, dan ada sekitar 12 orang terindikasi reaktif Covid-19, rinciannya 2 dari Jakarta Barat dan 10 dari Jakarta Pusat.

"Sesuai dengan protokol kesehatan ke-12 orang ini sementara yang lain di repid test, 12 orang dibawa ke polda Metro Jaya untuk dilakukan test swab kepada yang bersangkutan. Sambil menunggu hasil swab ke daerah Pademangan di sana ada tempat isolasi sambil menunggu rapid dan swab," ujar Yusri.

Oleh karena itu, Yusri mengingatkan, perlunya kehati-hatian agar tidak menjadi klaster Covid-19 baru. Menurutnya, ini bukan hanya membahayakan bagi mereka yang hendak menyampaikan pendapat, tetapi juga bagi petugas. Apalagi angka kasus positif Covid-19 di Jakarta masih sangat tinggi, sehingga bentuk kerumunan yang tidak mematuhi protokol kesehatan harus dihindari.

"Protokol kesehatan tetap kita laksanakan, kita akan lakukan rapid kepada orang-orang ini yang melakukan anarko, dari barang bukti yang kita temukan dari hp maupun tas ada yang membawa batu dan cat. Tujuannya mau ke DPR RI sesuai ajakan dari sosial media," kata Yusri.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement