Selasa 06 Oct 2020 15:31 WIB

Satgas TNI di Kongo Kembali Turunkan Puluhan Senjata Milisi

Satgas Konga melakukan pendekatan persuasif dengan pemangku adat di Kongo.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
[Ilustrasi] Prajurit TNI yang bertugas dalam Satuan Tugas (Satgas) Kontingen Garuda (Konga).
Foto: Antara/Arif Firmansyah
[Ilustrasi] Prajurit TNI yang bertugas dalam Satuan Tugas (Satgas) Kontingen Garuda (Konga).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Kontingen Garuda (Konga) XXXIX-B RDB MONUSCO menurunkan 32 pucuk senjata jenis AK-47 beserta 43 orang milisi bersenjata secara sukarela. TNI melakukan pendekatan persuasif dan dialog dengan para pemangku adat di desa Nsela hingga Mapanda, Republik Demokratik Kongo.

"Perolehan senjata tersebut bukanlah hal yang didapat begitu saja, tetapi melalui proses yang cukup panjang dengan berbagai kegiatan patroli oleh prajurit Satgas TNI RDB dalam menjaga perdamaian dan keamanan di daerah misi," ujar Komandan Satgas, Kolonel Inf Daniel Lumbanraja, dalam keterangan pers, Selasa (6/10).

Baca Juga

Dia menjelaskan untuk saat ini situasi dan kondisi di daerah misi dalam keadaan aman terkendali. Namun, masih ada beberapa wilayah lainnya yang rawan tindakan kriminal, seperti perampokan dan penyerangan oleh kelompok bersenjata terhadap 60 warga sipil dan tujuh orang FARDC. 

Serangan yang mengakibatkan empat orang meninggal dan tiga orang luka-luka yang terjadi di desa Nsela. Untuk itu, Komandan Satgas TNI RDB memerintahkan Wadansatgas, Mayor Inf Yossy Buanan, untuk segera merencanakan operasi pemutihan di wilayah COB Bendera yang dipimpin Mayor Inf Ismail Taruna Vijaya sebagai komando pelaksana di lapangan.

Operasi yang diberi nama “Operasi Kuda Putih” itu melibatkan 80 personel Satgas yang terbagi menjadi empat tim pelaksana, yaitu Tim Pencari Informasi, Tim Cimic, dan dua Tim Pengamanan. "Monusco dalam hal ini Indo RDB dan CLA menjalin komunikasi dengan para pemimpin local N’Sela dan sekitarnya untuk menghubungi beberapa pemimpin kelompok bersenjata dan satu faksi MMAP yang diyakini selama ini selalu bermusuhan," kata Daniel.

Dalam kurun waktu yang tidak singkat, melalui berbagai kegiatan patroli rutin disertai kegiatan Civil Military Coordination (CIMIC) di wilayah Area of Resposibility (AoR) Indo RDB, akhirnya operasi ini membuahkan hasil. Tim berhasil meyakinkan para milisi untuk kembali ke masyarakat beserta menyerahkan peralatan perangnya kepada MONUSCO, dalam hal ini Indo RDB, disaksikan Komandan FARDC Batalyon 222 Bendera, Kepala N’Sela, dan pemimpin lokal lainnya di daerah tersebut.

"Sampai dengan saat ini Satgas TNI RDB Konga XXXIX-B Monusco Kongo telah berhasil menyadarkan sebanyak 329 orang milisi bersenjata dan 133 pucuk senjata api dengan 436 butir munisi," jelas dia.

Menurut dia, apresiasi telah diberikan oleh masyarakat Demokratik Republik Congo (DRC), khususnya pemerintah DRC dan Monusco. Apresiasi diberikan atas sejumlah prestasi yang dicapai oleh Satgas TNI RDB Konga XXXIX-B MONUSCO dalam rangka meningkatan kesejahteraan masyarakat DRC melalui berbagai kegiatan CIMIC terpadu dan aksi lainnya dalam rangka melaksanakan mandatnya sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB dengan menjalankan Protection of Civilian (POC). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement