Selasa 01 Sep 2020 12:27 WIB

Alasan PDI Perjuangan Baru Umumkan Pilkada Surabaya Besok

PDI Perjuangan nilai Surabaya layak jadi puncak pengumuman calon kepala daerah.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Indira Rezkisari
PDI Perjuangan akan mengumumkan calon kepala daerah dukungannya yang akan maju di Pilkada Surabaya. Pengumuman PDI Perjuangan dilakukan Rabu (2/9).
Foto: ANTARA /Yulius Satria Wijaya
PDI Perjuangan akan mengumumkan calon kepala daerah dukungannya yang akan maju di Pilkada Surabaya. Pengumuman PDI Perjuangan dilakukan Rabu (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya akan mengumumkan nama bakal calon wali kota dan wakil wali kota yang akan berkontestasi di Pilkada Surabaya 2020 pada Rabu (2/9). Puncak pengumuman tersebut akan dilakukan dalam rapat DPP PDI Perjuangan yang dinyatakan terbuka untuk umum dan dilakukan secara daring.

"Pengumuman Calon Pilkada Surabaya tanggal 2 September 2020, pukul 14.00 WIB secara online,"ujar Hasto melalui siaran tertulisnya, Selasa (1/9).

Baca Juga

Hasto mengakui, PDI Perjuangan menempatkan Kota Surabaya sebagai panggung politik utama setelah Jakarta. Alasannya, Surabaya bukan saja menjadi kota terbesar kedua Indonesia, melainkan juga telah menjadi best practices kota sederet prestasi.

“Surabaya sangat layak ditempatkan sebagai puncak pengumuman calon kepala daerah dan wakil kepala daerah PDI Perjuangan. Di kota inilah semangat nasionalisme dan patriotisme tumbuh subur. Di kota inilah semangat hubbul wathon minal iman berkumandang menghalau bala tentara Sekutu," ujar Hasto.

Atas dasar semangat perjuangan tersebut, lanjut Hasto, PDI Perjuangan meyakini masyarakat Surabaya memiliki kesadaran dan semangat juang untuk menjaga Surabaya agar tidak jatuh ke tangan yang salah. Yakni mereka yang ingin merombak tata keindahan kota, hanya karena daya gerak kekuatan modal.

"Bagaikan Pasukan Sekutu yang mencoba merampas kedaulatan NKRI dengan NICA dibelakangnya, kini pun ada kekuatan tersembunyi yang mencoba hadir dengan ‘meriam kapitalnya’ untuk merebut Surabaya. Pertimbangan mereka murni kekuasaan dan kapital," ujar Hasto

Hasto mengatakan, bagi PDI Perjuangan, kekuasaan itu membangun peradaban. Terlebih untuk Kota Surabaya yang telah hadir sebagai laboratorium politik dimana Pancasila begitu membumi.

Hasto menambahkan, kepemimpinan Tri Rismaharini bersama seluruh jajaran birokrasi dirasakan betul kehadirannya oleh masyarakat Surabaya. Kesemuanya membentuk modal sosial sebagai benteng pertahanan rakyat agar Surabaya tidak jatuh ke tangan yang salah.

Hal itulah yang menurutnya menyebabkan PDI Perjuangan begitu hati-hati dalam menentukan rekomendasinya. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pun memertimbangkan dengan seksama, dengan bening dalam memutuskannya.

"Sebab keputusan terhadap sosok pemimpin Surabaya tersebut berkorelasi langsung terhadap kehidupan rakyat kecil, dan juga menentukan arah masa depan Kota Surabaya yang begitu indah dan asri. Bahkan demi tanggung jawab tersebut, pengumuman Kota Surabaya pun dilakukan secara khusus," kata Hasto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement