REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyampaikan, kenaikan jumlah kasus covid saat ini mayoritas disumbang oleh delapan klaster. Delapan klaster ini merupakan tempat di mana banyak masyarakat berkumpul.
"Klaster penyumbang kenaikan kasus di Indonesia yang pada prinsipnya ini terkait dengan kerumunan," kata Wiku saat konferensi pers, Senin (27/7).
Delapan klaster tersebut yakni pasar dan tempat perikanan ikan, pesantren, transmisi lokal di daerah, dan fasilitas kesehatan yang menjadi sumber penularan cukup tinggi. Selain itu, ada pula klaster acara seminar, mal, tempat ibadah, dan perkantoran.
"Yang sekarang marak adalah perkantoran, di mana ada kenaikan kasus dari klaster perkantoran," tambahnya.
Untuk mengendalikan laju pertumbuhan kasus baru, pemerintah meminta agar kerja sama antara satuan tugas di daerah, masyarakat, serta operator dari fasilitas kesehatan terus ditingkatkan. Sehingga terus dilakukan pengawasan dan evaluasi.
"Kalau ada peningkatan kasus berarti ada yang tidak sempurna pelaksanaannya. Mohon petugas dikerahkan disiplin warga atau orang yang bekerja di situ," kata dia.
Kunci utama untuk mengendalikan jumlah kasus ini yakni perubahan perilaku masyarakat agar mematuhi disiplin protokol kesehatan.
Wiku mengatakan, kondisi saat ini menunjukan krisis pandemi belum berakhir di Indonesia. Karena itu, kata dia, masyarakat harus meningkatkan kewaspadannya.
Pemerintah merilis ada penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 1.525 orang dalam 24 jam terakhir. Penambahan ini otomatis membawa Indonesia masuk dalam deretan negara dengan jumlah kasus positif di atas 100 ribu orang.
Per Senin (27/7) ini, tercatat angka kumulatif kasus positif di Tanah Air mencapai 100.303 orang. Indonesia bertengger di urutan 24 sebagai negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.
Dari angka penambahan hari ini, DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan jumlah kasus baru terbanyak yakni 467 orang. Menyusul kemudian Jawa Timur dengan 273 kasus, Jawa Tengah dengan 210 kasus, Sulawesi Selatan dengan 110 kasus, dan Bali dengan 61 kasus baru hari ini.