REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga Komando Armada (Koarmada), baik I, II, dan III serta Pasukan Marinir (Pasmar) 1, 2, dan 3 diharapkan memiliki kekuatan dan kemampuan yang sama. Sehingga apabila terjadi emergensi di wilayah Pasifik dan Laut Arafuru, menurut Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, Markas Besar AL (Mabesal) tidak perlu lagi menggeser unsur dari Surabaya maupun Jakarta. Tetapi masalah itu dapat diatasi dari Sorong, yang menjadi Markas Koarmada III dan Pasmar 3.
Untuk diketahui, Markas Koarmada I dan Pasmar 1 berada di DKI Jakarta serta Koarmada II dan Pasmar 2 berlokasi di Kota Surabaya, Jawa Timur. Menurut Yudo, untuk mampu mengatasi emergensi di wilayah Pasifik dan Laut Arafuru, sarana dan prasarana serta alat utama sistem senjata (alutsista) Koarmada III dan Pasmar 3 bakal dipenuhi secara bertahap, termasuk personel pengawaknya.
“Jadi untuk menghadapi tiga trouble spot, TNI AL sudah bisa mengatasinya dengan kehadiran Koarmada I, Koarmada II, dan Koarmada III beserta kekuatan SSAT (sistem senjata armada terpadu) lainnya, yaitu KRI, pesawat patroli maritim, pangkalan, dan Pasukan Marinir," kata Yudo saat memberikan pengarahan prajurit TNI AL wilayah Sorong, Papua Barat, Jumat (10/7).
Dalam siaran pers, Yudo menjelaskan, Koarmada III harus memiliki kemampuan coverage area yang meliputi Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 3 sampai ke timur Samudra Pasifik dan Laut Arafuru. Dia pun meminta agar seluruh jajarannya bisa selalu siap dalam menjalankan tugas.
“Sementara kekuatan alutsista dipenuhi secara bertahap, baik kapal perang, pesawat patroli maritim maupun Pasmar, sehingga kekuatan dan kemampuan Koarmada I, Koarmada II, dan Koarmada III, serta Pasmar 1, Pasmar 2, Pasmar 3, serta Lantamal I sampai XIV, memiliki kekuatan dan kemampuan yang merata," ucap mantan panglima Komandao Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I itu.
Yudo menjelaskan, agar seluruh kekuatan TNI AL merata maka tentu memerlukan kehadiran unsur operasional TNI AL dengan prajurit yang sudah terlatih dan profesional. Untuk memenuhi kebutuhan personel Koarmada III, pihaknya sedang membuka seleksi penerimaan calon bintara dan tamtama program khusus TNI AL tahun 2020. Mereka yang diprioritaskan untuk diterima sebagai prajurit TNI AL adalah putra Papua sebanyak 200 orang, yang masing-masing terdiri 100 bintara dan 100 tamtama.
Dia melanjutkan, pendidikan Bintara dan tamtama tersebut dilaksanakan di Sorong serta penempatannya di Koarmada III dan jajarannya. Dengan rekrutmen putra daerah Papua, Yudo berharap, mereka bisa profesional dalam bekerja. Sehingga nanti kemampuann Koarmada III dapat setara dengan Koarmada I dan II yang lebih dulu berdiri.
Seusai memberikan pengarahan, Kasal dan Ketua Umum Jalasenastri melaksanakan jalan sehat bersama menuju KRI Teluk Lada-521 yang sandar di dermaga Lantamal XIV Sorong. Di geladak helikopter KRI Teluk Lada-521, Ketua Umum Jalasenastri memberikan bantuan alat pelindung diri (APD) dan face shields kepada tujuh KRI.