REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Salim meminta agar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, segera mengumumkan keputusan membuka sekolah atau pembelajaran daring pada tahun ajaran baru. Menurutnya hal itu agar tidak ada daerah yang mengambil keputusan sendiri-sendiri terkait proses belajar mengajar.
"Kami minta agar Mendikbud segera mengumumkan, karena saat ini kami lihat sejumlah daerah sudah berjalan sendiri-sendiri," ujar Satriwan di Jakarta, Kamis (4/6).
Satriwan menambahkan Kemendikbud jangan memberikan "kebebasan" kepada daerah dan sekolah. Apalagi, tanpa koordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Hal itu akan berbahaya, jika keputusan dibuat tanpa koordinasi dengan pusat dan Gugus Tugas.
"Tanpa persiapan anggaran infrastruktur penyiapan di sekolah, sumber anggaran dari mana, dan kesiapan guru memahami protokol kesehatan sebagai sebuah kebutuhan pokok," katanya.
FSGI berpendapatan bahwa pembelajaran daring atau pendidikan jarak jauh (PJJ) perlu diperpanjang demi keselamatan nyawa anak (siswa), guru dan warga sekolah. Selain itu, perlu perbaikan-perbaikan dalam pelayanan PJJ, termasuk pemenuhan fasilitas infrastruktur dan pelatihan guru dalam mengelola PJJ agar PJJ tetap berkualitas dan tak membebani siswa.
"Kami masih menunggu keputusan dari Mendikbud, apakah sekolah akan dibuka di zona hijau dengan protokol kesehatan? Atau perpanjang PJJ hingga Desember? Jangan biarkan daerah jalan sendiri-sendiri," katanya.