Senin 27 Apr 2020 18:52 WIB
Jelang Implementasi TSS Selat Sundan dan Selat Lombok

Kemenhub Gelar Kegiatan Refresher Online bagi Operator VTS

Operator VTS harus mampu mengimplementasikan ketentuan UNCLOS, IMO, dan IALA.

menggelar kegiatan Refresher atau penyegaran bagi petugas operasional dan operator Stasiun Vessel Traffic System (VTS) Merak dan Benoa.
Foto: Humas Ditjen Hubla
menggelar kegiatan Refresher atau penyegaran bagi petugas operasional dan operator Stasiun Vessel Traffic System (VTS) Merak dan Benoa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan Cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus melakukan persiapan jelang diberlakukannya Traffic Separation Scheme (TSS) di Selat Sunda dan Selat Lombok mulai 1 Juli 2020 mendatang. Salah satunya dengan menggelar kegiatan Refresher atau penyegaran bagi petugas operasional dan operator Stasiun Vessel Traffic System (VTS) Merak dan Benoa yang diselenggarakan secara online melalui video conference mula Senin - Selasa (27-28/4) .

Direktur Kenavigasian, Hengky Angkasawan, mengatakan, kegiatan Refresher Online ini diselenggarakan untuk mengetahui progress kesiapan dari operator VTS Merak dan Benoa dalam rangka implementasi TSS di Selat Sunda dan Selat Lombok, serta untuk menyampaikan update ketentuan-ketentuan Internasional yang terkait.

“Seperti kita ketahui, berdasarkan hasil Sidang Maritime Safety Committee (MSC) ke-101 telah disepakati bahwa TSS di Selat Sunda dan Selat Lombok akan diimplementasikan tanggal 1 Juli 2020 mendatang. Untuk itu, tentunya diperlukan kesiapan sumber daya manusia selaku operatornya agar dapat menjalankan tugas sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku,” ujar Hengky dalam keterangannya ynag diterima Republika.co.id, Senin (27/4)

Menurut Hengky, kegiatan Refresher ini perlu dilaksanakan karena dalam melaksanakan pengawasan implementasi TSS di Selat Sunda dan Selat Lombok, Operator VTS harus mampu mengimplementasikan ketentuan-ketentuan sesuai United Nations Convention for the Law of the Sea (UNCLOS), serta ketentuan lainnya dari International Maritime Organization (IMO) dan International Association of Marine Aids to Navigation and Lighthouse Authorities (IALA).

Hengky menyampaikan, bahwa pelaksanaan kegiatan Refresher secara online ini merupakan bukti bahwa Kementerian Perhubungan tetap melaksanakan percepatan persiapan implementasi TSS meskipun sedang menghadapi pandemi Covid-19.

“Ini merupakan bukti, bahwa pandemi Covid-19 tidak menghalangi kerja nyata kita melayani masyarakat, dalam hal ini dengan tetap memfasilitasi agar para Operator VTS bisa mendapatkan pengetahuan dan update terkait dengan implementasi TSS di Selat Sunda dan Lombok bulan Juli mendatang,” ujarnya.

Adapun dalam kegiatan Refresher Online ini, perwakilan dari Direktorat Kenavigasian, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut akan bertindak selaku narasumber untuk menyampaikan materi mengenai ketentuan-ketentuan terkait berdasarkan UNCLOS, Collision Regulation (COLREG) Rule 10 tentang TSS, serta Standard Maritime Communication Phrase (SMCP).

“Para narasumber akan menyampaikan materi-materi yang merupakan standar pengetahuan yang wajib dimiliki oleh Operator VTS, khususnya di wilayah TSS. Selain itu, seluruh peserta akan diajak untuk mereview bersama Standar Operasional Prosedur (SOP) Operasional VTS serta akan disosialisasikan pula Draft RPM TSS,” ujar Hengky.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement