Kamis 23 Apr 2020 17:11 WIB

Pemerintah Datangkan 15 Ribu Reagen Corona dari Korsel

Alat tes reagen corona sedang dalam perjalanan dari Korea Selatan ke Jakarta.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Ratna Puspita
Dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa virus Corona (Ilustrasi). Pemerintah mendatangkan 15 ribu alat tes reagen dari Korea Selatan.
Foto: Antara/Umarul Faruq
Dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa virus Corona (Ilustrasi). Pemerintah mendatangkan 15 ribu alat tes reagen dari Korea Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah kembali mendatangkan alat tes reagen dari luar negeri. Sebanyak 15 ribu alat tes reagen untuk virus corona pun saat ini sedang dalam perjalanan dari Korea Selatan ke Jakarta. 

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, gugus tugas penanganan virus corona terus berusaha untuk mendapatkan alat tes reagen karena alat ini direbutkan oleh seluruh negara terdampak. 

Baca Juga

"Hari ini akan kita dapatkan 15 ribu tes yang saat ini sedang dalam penerbangan dari Korsel ke Jakarta. Kita harap malam ini sudah tiba," kata Yurianto saat konferensi pers, Kamis (23/4). 

Sedangkan pada 24 April mendatang, pemerintah juga berharap dapat mendatangkan kembali 400 ribu alat tes reagen ini. Yurianto mengatakan, sebanyak 10 ribu alat tes reagen sebelumnya telah didapatkan pada 16 April. 

Kemudian pada 19 April, Indonesia kembali mendatangkan 50 ribu alat tes dan pada 21 April didatangkan lagi 12.300 alat tes. "Kita patut bersyukur kerja keras gugus tugas berikan hasil. Secara bertahap dan berkelanjutan mendapatkan reagen," ucap dia. 

Setelah alat tes reagen ini tiba di Tanah Air, pemerintah akan segera mendistribusikannya ke seluruh laboratorium yang mampu dan memenuhi syarat untuk melakukan pemeriksaan. Sehingga pengujian sampel virus corona pun dapat dilakukan secara masif.  

Yurianto menjelaskan, pemeriksaan sampel virus corona berdasarkan standar WHO yakni dilakukan melalui pemeriksaan antigen dengan menggunakan metode real time PCR. Sedangkan pemeriksaan menggunakan metode rapid test hanya untuk memeriksa anti bodi. 

"Pemeriksaan (real time PCR) ini butuh reagen dan alat tertentu yang sampai saat ini harus kami datangkan dari negara lain," ucapnya. 

Namun, kapasitas alat tes reagen pun terbatas dan seluruh negara terdampak pandemi pun juga membutuhkan alat tes ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement