REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Timnas Indonesia U-23 harus mengubur mimpi lolos ke Piala Asia U-23 2026. Pada laga terakhir Grup J di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (9/9/2025) malam, Garuda Muda kalah tipis 0-1 dari Korea Selatan.
Hasil ini memastikan Indonesia tersisih. Padahal pada edisi sebelumnya di Qatar tahun 2024, Garuda Muda mampu menorehkan sejarah dengan menembus semifinal usai menyingkirkan Korea Selatan lewat drama adu penalti di perempat final.
Pelatih Gerald Vanenburg menilai faktor fisik menjadi kendala utama kali ini. “Seperti yang Anda lihat, setelah 45 atau 50 menit, dua sampai tiga pemain mulai mengalami kram. Dari segi kualitas, kita punya pemain yang bagus, tapi fisiknya kurang,” ujar pelatih asal Belanda itu.
Ia juga menyoroti singkatnya waktu persiapan tim. Padahal secara kualitas, ia menilai tim asuhannya diisi oleh para pemain bagus.
"Kami hanya butuh waktu lebih lama bersama untuk berlatih, membangun chemistry, dan meningkatkan kondisi fisik,” katanya.
Vanenburg menambahkan, kekalahan tipis dari tim kuat seperti Korea Selatan seharusnya tetap menjadi pelajaran berharga. “Kami kalah 1-0 dari tim yang sangat kuat. Jadi kami harus bangga dengan itu. Karena selisihnya hanya satu gol,” ujarnya.
Selain fisik dan waktu persiapan, minimnya menit bermain di klub juga menjadi perhatian Vanenburg. Ia mencontohkan penyerang Rafael Struick yang bersinar di Piala Asia U-23 2024, tapi kali ini tidak tampil maksimal.
“Salah satunya karena Struick kurang menit bermain di klub, begitu juga beberapa pemain lainnya. Ke depan saya berharap mereka mendapat menit bermain yang cukup,” tutur Vanenburg.