Selasa 21 Apr 2020 19:50 WIB

Istana: Tak Ada Konflik Kepentingan dalam Kartu Prakerja

Seskab menegaskan tidak ada konflik kepentingan dalam pemilihan mitra Kartu Prakerja.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Bayu Hermawan
Sekretaris Kabinet Pramono Anung
Foto: Antara/Andika Wahyu
Sekretaris Kabinet Pramono Anung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Istana Kepresidenan menegaskan, tidak ada konflik kepentingan dalam pemilihan mitra program Kartu Prakerja. Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan, dipilihnya Ruangguru sebagai salah satu aplikasi mitra Kartu Prakerja tidak ada sangkut pautnya dengan jabatan yang diemban sang CEO, Belva Devara, sebagai Staf Khusus Presiden Jokowi.

Penjelasan Pramono ini juga disampaikan berbarengan dengan konfirmasi mundurnya Belva dari jabatannya sebagai Stafsus Jokowi. Dalam surat terbuka yang diunggah di media sosialnya, Belva mengakui bahwa tudingan adanya konflik kepentingan dalam program Kartu Prakerja merupakan alasan kuat di balik pengunduran dirinya.

Baca Juga

"Terkait dengan keikutsertaan Ruangguru dalam Kartu Prakerja, seperti sudah dijelaskan oleh Menko Perekonomian bahwa proses verifikasi mitra Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan dalam hal ini," ujar Pramono, Selasa (21/4).

Presiden Jokowi pun, menurut Pramono, telah menerima surat pengunduran diri Belva. Jokowi, menurut dia, juga memahami alasan di balik pengunduran diri Belva.

Seperti diketahui, Belva menyatakan diri mundur dari posisinya sebagai Staf Khusus Presiden Jokowi. Hal ini ia sampaikan dalam surat terbuka yang diunggah di akun media sosialnya dan dokumen dengan isi serupa yang disampaikan kepada awak media.

"Berikut ini saya sampaikan informasi terkait pengunduran diri saya sebagai staf khusus presiden," ujar Belva dalam surat terbukanya, Selasa (21/4).

Belva mengungkapkan, pengunduran dirinya sebagai stafsus presiden tertuang melalui surat resmi, tertanggal 15 April 2020, yang disampaikan langsung kepada Presiden Jokowi pada 17 April 2020. Melalui surat terbuka tersebut, Belva juga menyinggung mengenai proses verifikasi mitra Kartu Prakerja yang sempat memantik pro dan kontra di tengah masyarakat.

Belva mengutip penjelasan Kementerian Koordinator Perekonomian serta manajemen pelaksana Kartu Prakerja (PMO) yang menyebutkan bahwa proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Ia menegaskan bahwa tidak ada keterlibatan dirinya yang memunculkan konflik kepentingan. Tak hanya itu, pemilihan pun disebut dilakukan langsung oleh peserta pemegang Kartu Prakerja.

"Namun, saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin polemik tentang posisi saya sebagai staf khusus presiden menjadi berkepanjangan, yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi pandemi Covid-19," ujar Belva dalam suratnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement