Jumat 03 Apr 2020 10:27 WIB

Pemkot Segera akan Bersurat ke Seluruh Kedutaan RI

Surat itu untuk meminta jumlah data penduduk Surabaya di luar negeri

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Polisi berjaga saat pemberlakuan kawasan tertib
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Polisi berjaga saat pemberlakuan kawasan tertib

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya segera mengirimkan surat ke seluruh kedutaan Republik Indonesia (RI) yang ada di Negara-negara sahabat. Surat yang dikirim tersebut, bertujuan untuk meminta jumlah data penduduk Surabaya yang berada di luar negeri, agar pemkot bisa memberikan intervensi kepada mereka di tengah pandemi Covid-19.

“Kita minta data penduduk Surabaya yang belajar dan bekerja di sana. Kebijakan ibu (wali kota) akan melakukan intervensi kepada mereka. Istilahnya memantau kesehatan mereka di sana di tengah wabah pandemi Covid-19 ini,” kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Eddy Christijanto di Surabaya, Jumat (3/4).

Eddy menyebut, meski Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini berharap tidak ada penduduk Surabaya di luar negeri yang sakit di tengah wabah pandemi ini, namun setidaknya pemkot bisa mengetahui posisi dan kondisi mereka. Makanya, pihaknya memastikan segera mengirimkan surat tersebut.

“Kita buat surat, nanti mereka melaporkan datanya. Untuk intervensinya nanti kita tunggu dari data tersebut. Tapi, minimal kita tahu berapa warga kita yang ada di luar,” ujar Eddy.

Edsy menjelaskan, data tersebut nantinya bakal menjadi ancuan pemkot dalam mengambil kebijakan intervensi kepada penduduk Surabaya yang ada di luar negeri. “Saat ini surat sedang kami buat, nanti setelah diteken Ibu Wali Kota, surat langsung kami kirim via email,” kata Eddy.

Eddy juga mengimbau kepada seluruh warga Surabaya yang saat ini berada di luar negeri agar untuk sementara waktu tidak pulang ke tanah air, khususnya Surabaya. Upaya ini dilakukan sebagai langkah preventif dalam upaya menekan penyebaran Covid-19.

“Selama pandemi (Covid-19) ini, kita juga minta mereka agar sementara tidak kembali ke tanah air, khususnya Surabaya, sampai pandemi ini selesai,” ujar Eddy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement