REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta tokoh agama dan juga tokoh masyarakat turut terlibat dalam melakukan edukasi terkait pencegahan wabah corona. Edukasi protokol kesehatan mengenai disiplin penerapan jaga jarak aman, mencuci tangan, dan mengurangi mobilitas ke luar rumah serta penggunaan masker pun harus terus dilakukan sehingga benar-benar dikerjakan oleh masyarakat.
"Pelibatan tokoh-tokoh agama, tokoh ormas untuk memberikan pendidikan, mengedukasi masyarakat dalam mensosialisasikan disiplin penerapan jaga jarak aman, betul-betul bisa dikerjakan," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas persiapan menghadapi ramadhan dan idul fitri di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (2/4).
Selain itu, Presiden juga meminta agar status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) disampaikan terus menerus kepada masyarakat. Sehingga protokol kesehatan ini betul-betul dijalankan dengan ketat oleh masyarakat.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan penyebaran virus corona di Indonesia menjadi status kedaruratan kesehatan masyarakat. Untuk mengatasi dampak wabah corona, Presiden pun memutuskan akan memberlakukan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB.
"Oleh karenanya pemerintah menetapkan status kedaruratan kesehatan masyarakat. Untuk mengatasi dampak wabah tersebut, saya telah memutuskan dalam rapat kabinet bahwa opsi yang kita pilih adalah pembatasan sosial berskala besar atau PSBB," jelas Jokowi dalam konferensi pers, Selasa (31/1).