Senin 02 Mar 2020 15:27 WIB

SMPN 1 Turi Deklarasi Bangkit

kegiatan apapun yang berhubungan dengan SMPN I Turi akan dikoordinir Sekber.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Siswa Beraktifitas. Siswa SMPN 1 Turi usai mengikuti materi penanganan trauma pascamusibah susur Sungai Sempor di Sleman, Yogyakarta, Senin (24/2).
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Siswa Beraktifitas. Siswa SMPN 1 Turi usai mengikuti materi penanganan trauma pascamusibah susur Sungai Sempor di Sleman, Yogyakarta, Senin (24/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Upaya memberikan semangat kembali belajar bagi siswa-siswi SMPN I Turi, terus dilakukan. Kali ini, Sekber Perlindungan Anak Kabupaten Sleman menggelar upacara bertajuk 'move on' dengan Inspektur Upacara Bupati Sleman.

Turut hadir Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun, Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiyana, alumni-alumni SMPN I Turi, Plt Kadis Pendidikan Arif Haryono, Kepala BPBD Joko Supriyanto, dan Kadis P3AP2KB Mafilindati Nuraini.

Dilakukan deklarasi move on yang dipimpin Ketua OSIS. Deklarasi berisikan tekad belajar untuk menggapai cita-cita cemerlang, saling menghormati dan menyayangi, diakhiri teriakan move on.

Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman, Mafilindati Nuraini menyampaikan, kegiatan apapun yang berhubungan dengan SMPN I Turi akan dikoordinir Sekber Perlindungan Anak Kabupaten Sleman. Sekretariatnya ada di Dinas P3AP2KB.

"Sekber terdiri dari BPBD Kabupaten Sleman dan SKPD-SKPD terkait, organisasi organisasi profesi, akademisi-akademisi yang mendampingi keluarga korban dan siswa-siswa SMPN I Turi sendiri," kata Linda, Senin (2/3).

Pada kesempatan itu, Bupati Sleman, Sri Purnomo, mmemberikan motivasi kepada siswa-siswi SMPN 1 Turi agar terjadinya musibah yang menimpa mereka menjadi pelajaran dan bahan evaluasi. Tapi, tidak boleh berlarut meratapi kesedihan.

"Peristiwa itu patut diingat dalam rangka ke depannya, terus semangat dalam menyongsong hari depan dengan belajar lebih semangat, buktikan anak SMP N I Turi itu hebat dan luar biasa," ujar Sri.

Sri meyakini, kelak anak-anak SMPN I Turi akan meraih kesuksesan, jadi harus bangkit dan giat belajar. Ia menekankan, peristiwa ini jadi bagian sejarah kehidupan, menjadi pelajaran berharga, tapi jangan diratapi tanpa semangat.

Menurut Sri, tragedi itu harus dijadikan bahan koreksi dan evaluasi. Ia berharap, ke depan menjadi lebih waspada dan lebih baik dalam melakukan setiap kegiatan, agar senantiasa menjaga keselamatan.

"Musibah ini telah jadi keprihatinan bersama dan semua ikut terlibat dalam berpartsipasi dari awal hingga saat ini, ketika ada musibah semua ikut merasakan dan secara sukarela bergotong-royong bersama," ujar Sri.

Sri turut membacakan Surat Lukman Ayat 34, yang menegaskan hanya Allah SWT yang tahu kapan terjadi suatu musibah, manusia tidak akan tahu kapan akan terjadi. Tapi, manusia diberikan kesempatan mempelajari tanda-tanda alam.

Ia mendoakan, agar putra-putri SMPN 1 Turi yang telah dipanggil Allah SWT berpulang dalam keadaan khusnul khatimah dan menjadi suhada atau sahid. Sri turut berdoa agar orang tua, keluarga dan teman-temannya sabar dan tawakal.

"Saya percaya anak-anak akan menjadi orang hebat di masa yang akan datang," kata Sri, sambil terus mengajak peserta upacara meneriakkan yel-yel bangkit.

Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiyana, yang merupakan alumni SMPN I Turi, memberikan empat pesan meraih kesuksesan. Mulai dari taat beribadah, hormati orang tua dan guru, kerja keras dan tekun karena kesuksesan tidak mudah.

"Terakhir, jangan sampai terpengaruh hal-hal yang tidak baik atau negatif, main game boleh tapi jangan terlalu lama, main seperlunya, bila hal itu dilakukan akan sukses dunia dan akhirat," ujar Huda.

Acara dilanjutkan dengan menyanyikan mars SMPN I Turi dan flash mob Aku Anak Indonesia yang dipandu anak-anak Sahabat Sembada. Diikuti semua siswa, tamu undangan dan minum susu murni produk asli Kabupaten Sleman bersama-sama. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement