Sabtu 22 Feb 2020 10:54 WIB

Masyarakat Sungai Sempor Sudah Ingatkan Jangan Maksa Diri

Tidak ada alasan meneruskan kegiatan jika situasi dan kondisi memiliki ancaman bahaya

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Masyarakat Sungai Sempor sudah jngatkan jangan maksa diri. Foto: Suasana koordinasi pencarian korban hanyut di Sungai Sempor,  Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Jumat (21/2).
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Masyarakat Sungai Sempor sudah jngatkan jangan maksa diri. Foto: Suasana koordinasi pencarian korban hanyut di Sungai Sempor, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Jumat (21/2).

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Direktur Pembinaan Masyarakat (Dirbinmas) Polda DIY, AKBP Anjar Gunadi, menyayangkan agenda susur sungai SMPN 1 Turi dilakukan pada musim hujan. Terlebih, agenda itu itu dilakukan atas pengawasan pembina pramuka.

Ia mengatakan, pembina pramuka seharusnya lebih peka melihat situasi dan kondisi. Sekalipun sudah terjadwal, Anjar menegaskan, tidak ada alasan meneruskan kegiatan jika situasi dan kondisi memiliki ancaman bahaya.

"Apalagi, ada informasi mereka sudah diingatkan masyarakat setempat agar jangan memaksakan diri," kata Anjar saat pertemuan kepala sekolah SMP/MTs negeri/swasta di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Sabtu (22/2).

Untuk itu, ia mengimbau kepala-kepala sekolah dan pengawas-pengawas yang hadir agar peka terhadap lingkungan dan tidak memaksakan diri. Termasuk, mencermati peringatan-peringatan yang diberikan masyarakat sekitar.

"Kami mengimbau pelatih atau pendamping (ekstrakulikuler) agar jangan memaksakan diri dan peka terhadap lingkungan," ujar Anjar.

Anjar menambahkan, susur sungai di Sungai Sempor pada Jumat (21/2) kemarin merupakan kegiatan yang harus didampingi ahli-ahli. Artinya, perlu orang-orang yang memiliki sertifikasi terkait untuk bisa melakukan pendampingan. "Kami akan mencari lebih lanjut jika ada tanda-tanda kelalaian," kata Anjar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement