Selasa 11 Feb 2020 14:44 WIB

Bicara Persoalan PON, Menpora akan Sambangi Gubernur Papua

Zainudin Amali ingin seluruh pihak tetap menjalin komunikasi dua arah.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Menteri Pemuda dan Olahraga RI Zainudin Amali.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Menteri Pemuda dan Olahraga RI Zainudin Amali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainuddin Amali, akan menemui langsung Gubernur Papua, Lukas Enembe, untuk membicarakan perkembangan persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX. Rencananya, Menpora akan terbang ke Jayapura, Selasa (11/2) malam.

"Seharusnya sudah berangkat dari semalam ke Papua, tetapi saya (hari ini) ada rapat paripurna (di Jakarta). Mudah-mudahan bisa bertemu dengan gubernur dan wakil gubernur, kami akan ngobrol soal itu (PON)," kata Zainudin saat ditemui di Kantor Kemenpora, Selasa (11/2).

Menpora mengatakan, dialognya dengan Pemprov Papua akan fokus berkaitan dengan PON. Terlebih lagi, Gubernur Papua Lukas Enembe beberapa hari lalu mengirim surat yang berisi penolakan 10 cabang olahraga (cabor) PON digelar di luar Papua.

Lukas menyatakan penolakannya terhadap 10 cabor PON yang akan digelar di Jawa Timur. "Kami provinsi Papua tidak setuju atau menolak 10 cabor dipertandingkan di Provinsi Jawa Timur," tulis surat tersebut.

Menanggapi hal itu, Zainudin ingin seluruh pihak tetap menjalin komunikasi dua arah. Ia menegaskan, pihaknya belum memutuskan 10 dari total 47 cabor akan dilaksanakan di salah satu provinsi di luar Papua. "Tentu Gubernur Papua berhak menentukan kebijakan, namun hal itu perlu dikomunikasikan dengan KONI dan Kemenpora. Mohon bersabar kami akan bicarakan baik-baik mudah-mudahan ada jalan keluar," ucapnya.

Zainudin menyampaikan, akan digelar rapat dengan CdM PON, KONI, Pemprov Papua, dan Kemenpora untuk mengambil keputusan strategis terkait venue ajang olahraga terbesar se-Indonesia tersebut.

Rapat itu juga akan membicarakan soal keinginan Pemprov Papua yang meminta tambahan anggaran Rp 2,7 triliun untuk gelaran PON. Kemenpora pun memilih akan meninjau kembali pengajuan tambahan suntikan dana itu. "Kami akan mereview, apakah masih ada kekurangan. Kami belum bisa beri penjelasan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement