Rabu 29 Jan 2020 18:34 WIB

Jumlah Korban Banjir di Tapanuli Tengah Jadi Tujuh Orang

Korban banjir tertimpa material banjir seperti kayu, beton, dan lumpur

Bencana banjir yang dipicu oleh intensitas hujan tinggi merendam tujuh desa/kelurahan di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Rabu (29/1).
Foto: Dok Humas BNPB
Bencana banjir yang dipicu oleh intensitas hujan tinggi merendam tujuh desa/kelurahan di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Rabu (29/1).

REPUBLIKA.CO.ID, TAPANULI TENGAH  - Hingga Rabu Pukul 17.00 WIB, jumlah korban yang meninggal dunia akibat banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, menjadi tujuh orang.

Koordinator Pos SAR Sibolga Hari Susanto, mengatakan pada Rabu (29/1) pagi sebanyak dua orang korban yang meninggal dunia atas nama Adwirzah Tanjung (60), Idwarnisa (58) berhasil ditemukan. Keduanya adalah pasangan suami istri warga Kelurahan Padang Masiang Barus.

"Jadi jumlah korban yang meninggal itu adalah tujuh orang, dua ditemukan tadi pagi, dan lima lagi ditemukan siang hari," katanya.

Ia juga menjelaskan, kondisi kelima jenazah yang ditemukan di Desa Sijukkang, keseluruhannya dalam posisi tertimpa material banjir, kayu, beton dan lumpur, sehingga tidak dapat menyelamatkan diri saat banjir datang.

Ada pun korban yang pertama ditemukan di Desa Sijukkang adalah Marpaung (50), jenis kelamin laki-laki, ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB. Korban kedua atas nama Juster Sitorus (55), laki-laki, ditemukan pukul 11:00 WIB. Korban ketiga Abdul Rahmah (72), laki-laki, ditemukan pukul 11.00 WIB.

Korban keempat atas nama Pardamean Manalu (85), perempuan, ditemukan pukul 12.30WIB. Dan korban kelima atas nama Esrin Pane (48), laki-laki, ditemukan pukul 12:50 WIB. Kelimanya adalah warga Bonan Dolok, Desa Sijukkang, Kecamatan Andan Dewi.

Ketika ditanya, apakah pencarian korban masih dilanjutkan, menurut Hari tidak lagi.

“Pencarian sudah kita hentikan, karena tidak ada lagi laporan dari masyarakat yang anggota keluarganya hilang. Jadi kami istirahat dulu karena sejak Selasa malam sampai sekarang belum ada istirahat. Kalau ada laporan dari masyarakat kami, akan bergerak lagi,” katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement