Kamis 09 Jan 2020 20:26 WIB

Hasto: Sejak Awal PDIP tak Kompromi dengan Korupsi

Hasto menyebut PDIP punya mekanisme jatuhkan sanksi berat ke kader korupsi.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberikan keterangan pers terkait kabar penggeledahan kantornya serta penangkapan staf partainya dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisioner KPU Wahyu Setiawan oleh KPK di Jakarta, Kamis (9/1/2020).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberikan keterangan pers terkait kabar penggeledahan kantornya serta penangkapan staf partainya dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisioner KPU Wahyu Setiawan oleh KPK di Jakarta, Kamis (9/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa partai tersebut sudah sejak awal tidak berkompromi dengan segala bentuk tindak pidana korupsi.

Hal tersebut disampaikan Hasto di sela meninjau persiapan Rakernas PDI Perjuangan, di JIExpo, Jakarta.

Baca Juga

"Sejak awal, sikap PDI Perjuangan tegas. Kami tidak kompromi terhadap segala tindak pidana korupsi. Itu (korupsi) adalah kejahatan kemanusiaan," katanya, di Jakarta, Kamis.

Bahkan, kata Hasto, PDI Perjuangan memiliki mekanisme penjatuhan sanksi berat terhadap kadernya yang terlibat tindak pidana korupsi.

Mengenai langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap komisioner KPU, Hasto paham KPK terus mengembangkan penyidikan.

"Kami tahu KPK terus mengembangkan upaya-upaya melalui kegiatan pasca-OTT tersebut. Sikap partai adalah memberikan dukungan sepenuhnya," katanya.

Sebelumnya, beredar kabar terseretnya staf dari Hasto Kristiyanto dalam OTT KPK terhadap komisioner KPU Wahyu Setiawan.

Politikus Partai Demokrat Andi Arief, lewat cicitan  di akun pribadinya @AndiArief, turut menyebut bahwa OTT terhadap Wahyu dilakukan juga kepada seorang caleg dari partai pemenang Pemilu 2019.

"Miris saya mendengar kabar OTT komisioner KPU bersama caleg partai suara terbesar Pemilu 2019. Lebih miris lagi kabarnya bersama dua staf Sekjen Partai tersebut. Sistemik?," cuit Andi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement