Kamis 02 Jan 2020 14:47 WIB

Fraksi PDIP Pertanyakan Janji Anies Atasi Banjir

Gembong menilai janji kampanye atasi banjir di Jakarta bukan janji yang mudah.

Warga membersihkan perabotan rumah dari endapan lumpur pascabanjir di Kawasan Cipinang Melayu, Jakarta, Kamis (2/1/2020).
Foto: Antara/Galih Pradipta
Warga membersihkan perabotan rumah dari endapan lumpur pascabanjir di Kawasan Cipinang Melayu, Jakarta, Kamis (2/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mempertanyakan realisasi janji politik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyusul banjir besar di Jakarta tepat hari pertama tahun baru 2020,

Menurut Ketua Fraksi PDI-P Gembong Warsono, Kamis, sebenarnya kejadian tersebut dapat dihindari. Begitu pula dampak yang ditimbulkan, bisa diminimalisir jika Pemprov DKI Jakarta benar-benar serius dalam merealisasikan program penanggulangan banjir Jakarta sebagai salah satu janji kampanye pada tahun 2017.

Baca Juga

"Hal ini menjadi renungan kita bersama bahwa janji kampanye terkait banjir di Jakarta bukanlah janji yang mudah untuk dipenuhi, diperlukan pemimpin dengan aksi kongkrit yang nyata, bukan sekadar solusi yang bersifat pendekatan kata-kata, bahwa janji politik juga harus disertai dengan solusi yang realistis dan terukur," kata Gembong di Jakarta, Kamis.

Selama dua tahun ini, lanjut Gembong, praktis tidak ada eksekusi program penanggulangan banjir yang kongkret dari Anies. Program normalisasi seakan hanya menjadi narasi fiksi tanpa ada eksekusi yang nyata hingga saat ini.

"Sedangkan pemerintah pusat sudah mencoba untuk melakukan kerja sama dalam penanggulangan banjir di Jakarta," ujarnya.

Program pemerintah pusat itu, Gembong menjelaskan terkait program sodetan kali Ciliwung. Pemerintah pusat menawarkan untuk menjalankan operasional sodetan. Sementara Pemprov melakukan pembebasan lahan, namun pembebasan lahan itu tidak terealisasi sepenuhnya.

"Pak Gubernur harus benar-benar mengerti masalah banjir di Jakarta, perlu ada pembangunan infrastruktur yang efektif dan efisien bukan hanya sekedar enak dipandang, Fraksi PDI Perjuangan merasa bahwa program yang dilakukan selama ini hanya fokus masalah estetika atau beautifikasi tanpa memikirkan fungsi dan manfaat,” tutur Gembong.

Fraksi PDI-P, lanjut Gembong, sepenuhnya menyadari bahwa hal ini terjadi Karena tidak adanya kejelasan langkah-langkah preventif yang seharusnya menjadi prioritas utama Pemprov DKI Jakarta, terlepas dari tanggung jawab yang memang harus dilakukan oleh gubernur dalam membantu korban banjir.

"Pak gubernur juga perlu mempertanggungjawabkan tindakan preventif yang sama sekali belum dilakukan dan menyebabkan banjir yang luas saat ini terjadi," ucapnya.

Gembong menambahkan pihaknya mendesak agar seluruh jajaran eksekutif Pemprov DKI Jakarta benar-benar serius dalam menyelesaikan permasalahan banjir yang seharusnya sudah dirampungkan selama dua tahun ini.

"Fraksi PDI Perjuangan menegaskan bahwa perlu adanya pemetaan masalah dan solusi yang lebih baik lagi terkait banjir di Jakarta, fraksi menilai program Vertical Drainage yang sangat dibanggakan oleh pak Gubernur ternyata tidak menjadi solusi," kata Gembong.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement