Senin 30 Dec 2019 13:09 WIB

Kemenkes Sebut Bio Farma Produksi Serum Anti-Bisa Ular Kobra

Produksi serum antibisa ular dilakukan Biofarma sesuai dengan permintaan.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Bio Farma produksi serum anti bisa ular. Foto ular kobra (Ilustrasi).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Bio Farma produksi serum anti bisa ular. Foto ular kobra (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Penghasil Vaksin Bio Farma yang bertugas memproduksi dan mengembangkan serum antibisa ular (ABU) kobra yang akhir-akhir ini marak terlihat.

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menegaskan, produksi serum itu bukan tugas Kementerian Kesehatan (Kemenkes). "Bio Farma yang memproduksi serum antibisa ular kobra itu. Kemudian Kemenkes tinggal membeli saja untuk (memastikan) ketersediaannya," ujarnya, di Jakarta beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Hingga saat ini, ia menyebutkan direktorat Pelayanan Kesehatan (Yankes) telah memetakan daerah mana saja yang banyak terdapat ular kobra dan mendistribusikannya. Kendati demikian, Terawan menyebutkan syarat utama penyaluran serum adalah daerah tersebut mengajukan permohonannya kepada Kemenkes. Namun Terawan mengaku tidak hapal daerah-daerah yang telah mengajukan permohonan serum tersebut.

Sementara itu, Kepala Badan Litbangkes Kemenkes Siswanto menambahkan, serum tersebut dihasilkan  berbasis industri dan dikerjakan oleh Bio Farma. 

"(Produksi serum itu) sesuai dengan permintaan, kalau tidak ada kasusnya tetapi serum tetap dibuat maka Bio Farma bisa rugi. Jadi mereka baru memproduksi serum itu kalau kasus ular sudah banyak," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement