REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— UNESCO menetapkan Pencak Silat sebagai warisan budaya tak benda. Penetapan ini mengukuhkan Pencak Silat Nusantara sebagai warisan penting untuk dunia.
Ketua Umum PP Pagar Nusa Nahdlatul Ulama, Muchamad Nabil Haroen, mengapresiasi keputusan UNESCO yang menetapkan pencak silat sebagai warisan tak benda. “Ini berarti, pencak silat diakui sekaligus ditegaskan sebagai warisan penting untuk dunia,” kata dia dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (14/12).
Dia mengatakan, Pagar Nusa selama ini menjadi institusi di bawah komando Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, berkontribusi untuk mengawal Islam moderat, menjaga perdamaian, dan menyebarkan nilai-nilai welas asih (rahmah/compassion) kepada warga Indonesia, dan selanjutnya kepada masyarakat dunia internasional.
Menurut dia, Pagar Nusa memiliki anggota jutaan pendekar yang tersebar di penjuru Indonesia dan lintas negara, semisal Malaysia, Hongkong, China, Taiwan, Mesir, Aljazair, serta beberapa negara Eropa. “Para pendekar Pagar Nusa ini menjadi agen perdamaian, dalam tugasnya mereka sebagai pelajar, dosen, peneliti, dan pekerja profesional,” tutur dia.
Ke depan, ujar dia, Pagar Nusa akan lebih mengintensifkan persebaran jaringan dengan melatih generasi muda Indonesia, dari tingkat dasar hingga mahasiswa.
Pihaknya telah bekerjasama dengan LP Maarif NU, dan menjalin kerjasama dengan Kemendikbud, sebagai bagian dari pembentukan karakter bangsa melalui generasi muda.
“Dengan pembekalan Pencak Silat Pagar Nusa, generasi kita akan kuat dalam fisik, mental dan spiritual, hingga siap dan adaptif dengan revolusi 4.0 dan society 5.0,” kata dia.
Dia menegaskan, Pagar Nusa meyakini, kemampuan pencak silat akan menjadi benteng diri yang efektif dari ideologi-ideologi radikal dan teror. Pencak silat penting untuk mencegah persebaran ideologi radikal, dan ekstrem.
Mereka yang menguasai kemampuan pencak silat, akan bisa menjaga diri, mengontrol emosi, mengamankan keluarga dan lingkungan, serta mencegah tersebarnya virus radikalisme dan ekstremisme di komunitas masing-masing. “Di Pagar Nusa, kemampuan ini akan utuh karena mengintegrasikan olah fisik, ketahanan mental, dan kematangan spiritual,” ujar dia.