Selasa 10 Dec 2019 22:05 WIB

Puluhan Siswa SD di Bandung Alami Sakit, Sekolah Diliburkan

Belum diketahui penyebab puluhan siswa mengalami sakit.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Sebanyak 52 orang siswa di sekolah dasar negeri (SDN) 252 Sarijadi, Kota Bandung menderita sakit yang belum diketahui penyebabnya. Foto:   Seorang pasien yang juga pelajar SMP 20 Depok yang terjangkit Hepatitis A dirawat di RSUD Depok, Jawa Barat, Kamis (5/12/2019).
Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Sebanyak 52 orang siswa di sekolah dasar negeri (SDN) 252 Sarijadi, Kota Bandung menderita sakit yang belum diketahui penyebabnya. Foto: Seorang pasien yang juga pelajar SMP 20 Depok yang terjangkit Hepatitis A dirawat di RSUD Depok, Jawa Barat, Kamis (5/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --- Sebanyak 52 orang siswa di sekolah dasar negeri (SDN) 252 Sarijadi, Kota Bandung menderita sakit yang belum diketahui penyebabnya. Belasan diantaranya menderita penyakit hepatitis A, demam, cacar air dan faringitis serta tifus.

Kepala Bidang Pengembangan dan Pembinaan Sekolah Dasar (PPSD) Dinas Pendidikan Kota Bandung, Dani Nurahman mengungkapkan banyaknya siswa yang sakit berawal dari siswa kelas VI yang menderita hepatitis A dan sempat dirawat di rumah sakit. 

Baca Juga

"Sepekan berikutnya, empat orang siswa kelas VI lainnya sakit tifus. Banyak siswa yang mengalami sakit, demam dan hepatitis," ujarnya, Selasa (10/12). 

Berdasarkan pendataan sekolah, siswa yang mengalami sakit hepatitis berjumlah 16 orang, demam 18 orang siswa, cacar air satu orang, faringitis satu orang demam tifoid 1 orang dan tifus 15 orang. Menurutnya, akibat banyaknya yang sakit orang tua siswa khawatir. 

Pihak sekolah mengeluarkan kebijakan belajar mengajar pada Selasa (10/12) ini libur dan aktif kembali Rabu (11/12). Pihak sekolah pun katanya akan melakukan pemeriksaan lingkungan sekolah.

Salah seorang orang tua siswa, Am mengungkapkan akibat banyaknya siswa yang mengalami sakit, pihak sekolah mengambil kebijakan siswa belajar di rumah sejak Senin (9/12) kemarin khususnya kelas 6. Ia mengaku belum mengetahui berapa jumlah pasti yang menderita sakit.

"Berdasarkan info, kebanyakan (siswa menderita) hepatitis. Ada juga demam berdarah dan tifus," ujarnya. 

Melihat kondisi tersebut, menurutnya pihak sekolah akan mendatangkan tenaga kesehatan dari Puskesmas Sukasari untuk memeriksa siswa sekolah. Kemudian memeriksa lingkungan sekolah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement