Sabtu 07 Dec 2019 01:00 WIB

Alasan Demokrat Belum Gelar Pertemuan dengan PKS

Demokrat masih melakukan konsolidasi.

Rep: Nawir Arsyad/ Red: Muhammad Hafil
Syarifuddin Hasan menjelaskan alasan Demokrat belum bertemu dengan PKS.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Syarifuddin Hasan menjelaskan alasan Demokrat belum bertemu dengan PKS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berencana melaksanakan pertemuan dengan partai-partai yang berada dalam luar pemerintahan. Hingga, partai yang dipimpin oleh Sohibul Iman itu belum bertemu dengan Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan konsolidasi. Namun, ia enggan menjelaskan apa yang dibahas dalam konsolidasi tersebut.

Baca Juga

"Pokoknya konsolidasi itu banyak, namanya ngurusin partai itu harus banyak yang dipertimbangkan," ujar Syarief di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (6/12).

Ia juga membantah bahwa Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) enggan melakukan pertemuan dengan PKS. Syarief menjelaskan, partainya saat ini sedang sibuk mengurus konsolidasi usai pemilihan umum (Pemilu) 2019.

"(SBY) Bukan belum mau, kita tidak ada waktu. Kita masih konsolidasi," ujar Syarief.

Namun, ia menjelaskan bahwa sebelum memasuki 2020, SBY akan menyatakan sikapnya terkait situasi dan kondisi bangsa saat ini. Namun, hal tersebut masih direncanakan oleh pengurus Partai Demokrat.

"Iya, segera dalam waktu dekat ini, dalam bulan Desember ini mudah-mudahan," ujar Syarief.

Sebelumnya, Presiden PKS Sohibul Iman mengaku berencana bertemu dengan Ketua Umum Demokrat SBY pada pertengahan Desember atau sekitar awal Januari tahun 2020 mendatang. Rencana pertemuan itu merupakan tindak lanjut dari komunikasi yang sudah terjalin antara elite PKS dan Demokrat belakangan ini.

Sohibul mengakui tengah menjalin komunikasi dengan partai-partai lain yang kini berada di luar koalisi pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. PKS juga akan melakukan silaturahmi dengan PAN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement