Senin 25 Nov 2019 10:44 WIB

Gubernur Sumsel: DMDI Mempererat Hubungan Negara Melayu

Herman Deru adalah Ketua Umum Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Indonesia.

Perwakilan Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Indonesia bertemu dengan Wakil Presiden RI Maruf Amin.
Foto: dok. Setwapres
Perwakilan Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Indonesia bertemu dengan Wakil Presiden RI Maruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru mengatakan, organisasi Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) berdiri untuk mempererat hubungan negara rumpun Melayu. Seban, kata dia, anggota DMDI berasal dari negara-negara Islam yang serumpun. Herman Deru adalah Ketua Umum Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Indonesia.

Dalam pertemuan pada konvensi DMDI di Jakarta pada 22-24 November lalu, ia mengajak para bupati dan wali kota di Sumsel hadir langsung. "Saya sengaja hadir membawa serta para bupati dan wali kota se-Sumatera Selatan ikut hadir. Tujuannya tidak lain untuk menyatukan hubungan rumpun melayu Palembang dan Malaka,” jelas Herman Deru di Palembang, Senin (25/11).

Baca Juga

Dengan semakin eratnya hubungan tersebut maka keakraban akan semakin menyatu dan budaya juga ikut dikenal antarnegara. Itu sebabnya pertemuan itu penting sehingga bupati dan wali kota perlu hadir dalam acara yang diikuti puluhan negara anggota tersebut.

Herman juga merasa bangga karena Indonesia mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah pada konvensi DMDI ke 20 2019.

“Kehadiran kita semua adalah kebersamaan, memberikan ide serta gagasan dan untuk lebih mengeratkan hubungan satu sama lain agar tujuan organisasi dapat tercapai” ujarnya

Ia berharap semua negara anggota DMDI untuk saling membantu antarsesama anggota, agar tercapai kekuatan ekonomi di negara-negara anggota. Apalagi konvensi DMDI tersebut tujuannya antara lain untuk memberikan ide dan gagasan kepada umat Islam terutama rumpun melayu.

Sebelumnya Presiden DMDI Tan Sri HM Ali Rustam mengatakan, DMDI yang awalnya beranggota 10 negara sekarang sudah diikuti 23 negara. Tujuannya untuk menyatukan hubungan orang-orang Melayu Islam yang sudah berserak di seluruh dunia.

"Hal ini kerena ratusan tahun lalu orang melayu banyak yang merantau berada di Afrika Selatan, Suriname. Zaman dulu ke sana bersama orang Belanda, berangkat dari Indonesia dan Malaysia, istilahnya dulu jauh di mata jauh di hati, tapi sekarang melalui DMDI siraturahim dapat berlanjut," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement