REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenderal (Purn) Tito Karnavian resmi purna tugas sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Presiden Joko Widodo telah menunjuk Tito untuk menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Tito pun menyerahkan panji-panji Tribrata dalam upacara tradisi pengantar tugas kepada Kapolri baru Jenderal Polisi Idham Azis di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Rabu (6/11).
Upacara mengangkat tema 'Pengabdian Bhayangkara Sejati untuk Indonesia Maju'. Dalam sambutannya, Tito mengingatkan Idham bahwa menjabat sebagai Kapolri merupakan tugas berat.
Sebab, selain bertanggungjawab menjaga stabilitas masyarakat, menurut Tito, tugas Kapolri juga harus memperhatikan internal Polri yang saat ini anggotanya mencapai 446 ribu personel dan tersebar di seluruh Indonesia.
"Tantangan yang dihadapi cukup berat, karena menjadi salah satu pengemban utama stabilitas masyarakat di negara yang pluralistik, heterogen, negara kepulauan besar, maka tidak berlebihan kalau saya katakan tugas sebagai Kapolri adalah tugas yang paling kompleks di seluruh dunia," kata Tito.
"Di tengah-tengah situasi perubahan geopolitik dan dinamika internal di dalam negeri dan lingkup Polri, maka saya merasakan tugas Kapolri cukup berat," sambungnya.
Meski demikian, Tito yakin berbekal pengalaman, Idham dapat mengemban tugas sebagai Kapolri dengan baik.
Dengan bekal pengalaman, ia percaya Idham akan membawa Polri semakin profesional, modern, dan dipercaya pubik. "Insya Allah Jenderal Idham Azis akan melaksanakan tugas-tugas tersebut," ujar Tito.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis menyebut, amanah yang diberikan kepadanya saat ini merupakan sebuah tanggungjawab besar. Untuk menjalankan amanah itu, Idham bersedia mewakafkan dirinya selama 14 bulan ke depan untuk memberikan pengabdian terbaik.
"Amanah ini merupakan tanggungjawab dan saya akan wakafkan diri saya selama 14 bulan ke depan untuk memberikan pengabdian yang terbaik kepada institusi Polri," ungkap Idham.
Idham, seperti yang disampaikan, akan melanjutkan seluruh program yang sebelumnya dicanangkan oleh Tito selama menjadi kapolri.
Selain melanjutkan kinerja Tito sebelumnya, Idham juga menjamin untuk mempertahankan solidaritas antara TNI dan Polri. Sebab, ia menilai, hal itu merupakan bagian pilar NKRI yang telah mengkristal untuk mengawal Indonesia.
"Saya mohon doa restu kepada seluruh hadirin sekalian, semoga amanah ini bisa saya emban dengan baik dan saya sadar betul tanpa bantuan bapak ibu sekalian, tidak mungkin polisi ini bisa berjalan sendiri," tegas Idham.
Dalam upacara tradisi serah terima panji-panji Tribrata Kapolri dan tradisi pengantar tugas turut dihadiri sejumlah pejabat negara. Mulai dari Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Aziz Syamsudin, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan pejabat negara lainnya.