Sabtu 02 Nov 2019 17:24 WIB

PT MRT Pasang Alat Deteksi di Kanal Banjir Barat

Alarm alat deteksi akan berbunyi jika tinggi muka air di ambang batas normal.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Friska Yolanda
Sejumlah anak bermain dikawasan sungai Ciliwung yang menyusut akibat kemarau panjang, di Kawasan Banjir Kanal Barat, Jakarta Barat, Selasa (27/8/2019).
Foto: Thoudy Badai
Sejumlah anak bermain dikawasan sungai Ciliwung yang menyusut akibat kemarau panjang, di Kawasan Banjir Kanal Barat, Jakarta Barat, Selasa (27/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT MRT Jakarta telah memasang alat pendeteksi banjir di Kanal Banjir Barat (KBB). Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak genangan saat memasuki musim penghujan nanti.

Dirut PT MRT Jakarta, William Sabandar mengatakan, pemasangan alat ini menjadi pendeteksi dini sebelum genangan banjir tiba. Dengan alat pendeteksi ini apabila ada tinggi muka air di ambang batas normal, alarm akan bunyi dan mengirimkan sinyal langsung ke MRT. 

Baca Juga

"Dari situ kita langsung siap-siap. Semua karyawan sudah terlatih untuk ini," ujarnya, Sabtu (2/11).

Selain itu, lanjut William, pihaknya juga sudah mempersiapkan flat barrier di setiap stasiun untuk antisipasi genangan. Menurut William, Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia dan Dukuh Atas termasuk lokasi yang rawan terkena dampak banjir karena posisinya yang lebih rendah dari permukaan sungai.

"Oleh sebab itu, kami sudah meninggikan dua stasiun itu 1,5 meter. Namun kalau ada genangan yang masih masuk kita ada flat barrier," jelasnya.

Dia menambahkan, pihaknya juga rutin berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air dan Dinas Bina Marga untuk perbaikan drainase di sekitar lokasi stasiun MRT.

"Kami juga rutin menggelar simulasi agar seluruh petugas tanggap menghadapi banjir, " terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement