CIANJUR, AYOBANDUNG.COM--Korban keracunan makanan makaroni sebanyak 31 siswa SD Sukanagara dan TK Tunas Karya Sukanagara, hingga kini belum diijinkan pulang karena masih di observasi oleh Puskesmas Sukanagara Kabupaten Cianjur.
Kepala Puskesmas Sukanagara, Tuti Amalia mengungkapkan korban keracunan makanan makaroni totalnya 31 orang, rinciannya 23 siswa SD dan 8 anak TK. Mereka semuanya masih di observasi selama 6 jam.
AYO BACA : Konsumsi Ubi, 5 Siswa SD di Cianjur Keracunan
"Kami belum mengijinkan pulang para korban keracunan ini, karena masih dalam oberservasi untuk melihat perkembangan selama 6 jam," tutur Tuti pada Ayobandung.com saat dihubungi, Selasa (29/10/2019).
Tuti menjelaskan, saat korban datang ke pusksesmas kondisinya mereka merasa mual, perut sakit, pusing dan muntah-muntah.
AYO BACA : Cara Mengetahui Kualitas Ayam Mentah
"Mereka mengalami hal-hal umum korban keracunan, mual, pusing, perut sakit dan muntah-muntah. Untuk melihat perkembangan korban, makanya kami obsrvasi selama 6 jam," tuturnya.
Saat ini, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur sudah turun tangan ke Sukanagara. Mereka melihat langsung kondisi korban dan melihat langsung makaroni yang anak-anak makan.
"Kami dibantu puskesmas terdekat, karena korban berjumlah puluhan orang. Bahkan dari ada lima orang dari Dinkes langsung turun tangan," tandasnya.
AYO BACA : Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan Jajanan Makaroni Goreng