Selasa 29 Oct 2019 13:31 WIB

Wali Kota Bandung Terbitkan Surat Edaran Anti-Paham Anarko

Kelompok anarko dituding mengarah pada anarkisme dan radikalisme.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nur Aini
Wali Kota Bandung Oded M Danial (tengah)
Foto: dok. Istimewa
Wali Kota Bandung Oded M Danial (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung, Oded M Danial menerbitkan surat edaran tentang imbauan anti-gerakan anarko pada Senin (28/10) kemarin. Surat tersebut ditujukan kepada kepala perangkat daerah Kota Bandung, Camat se-Kota Bandung, Lurah se-Kota Bandung, Ormas/LSM dan komunitas se-Kota Bandung.

Dalam surat tersebut tertulis, surat edaran dikeluarkan menyikapi situasi keamanan, ketertiban, dan ketentraman, serta kondusivitas kota Bandung. Saat ini dinilai muncul berbagai peristiwa yang mengarah kepada anarkisme, radikalisme yang salah satunya disebabkan oleh aktivitas kelompok anarko yang bersifat anti-pemerintahan.

Baca Juga

Dalam surat tersebut, Oded mengajak seluruh masyarakat untuk berkoordinasi dengan forum koordinasi pimpinan antar kecamatan dengan melibatkan babinsa, bhabimkamtibmas, RT, RW, FKDM serta lainnya untuk waspada, melakukan pengawasan, penjagaan lingkungan, dan menjaga wilayahnya.

"Meningkatkan sinergi dari aparatur keamanan, pemerintah, kepala sekolah, pimpinan perguruan tinggi untuk menjaga kerekatan sosial dan keamanan lingkungan berkaitan dengan munculnya kelompok anarko," ujarnya dalam surat edaran.

Dia pun meminta laporan perkembangan kondisi situasi di masing-masing daerah. Ia pun mengajak agar masing masing pimpinan kewilayahan untuk membuat testimoni dan seruan baik melalui video, spanduk, media sosial menolak paham anarko, radikalisme, dan anarkisme. 

Sebelumnya, ratusan massa dari kelompok yang tidak dikenal diamankan oleh kepolisian karena diduga melakukan pengerusakan sejumlah fasilitas publik serta vandalisme disela-sela Peringatan Hari Buruh Internasional 2019, di Kota Bandung, Rabu. Kelompok tersebut terdiri atas pelajar dan mahasiswa.

Terdapat informasi dari warga, massa tersebut melakukan aksi vandalisme kepada sejumlah mobil dengan cat semprot. Selain itu, puluhan orang juga diamankan di Jakarta dan Surabaya karena melakukan tindakan sama.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement