REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengaku yakin jika pertanian di Provinsi Gorontalo akan semakin melesat di era Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL). Menurutnya ada beberapa indikator awal keyakinan tersebut, salah satunya latar belakang karier politisi Partai Nasdem itu.
“Pak Syahrul itu pernah jadi lurah, camat, bupati dan gubernur Sulsel dua periode. Itu artinya beliau tahu karakteristik pembangunan di daerah. Ketika kita di daerah menyampaikan program pertanian pasti akan beliau dukung,” katanya, Senin (28/10).
Rusli mengaku punya hubungan baik dengan SYL. Selain dulu pernah sama-sama di Partai Golkar, SYL pernah menjabat Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) yang juga diikuti oleh Rusli Habibie.
Selain faktor pengalaman dan relasi, ia melihat hubungan kedaerahan sesama Sulawesi dan umumnya Indonesia Timur menjadi faktor positif masa depan pertanian Gorontalo. Provinsi Gorontalo sangat mengandalkan sektor pertanian, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
“Produksi jagung kami misalnya, tahun 2017 dan 2018 tembus diangka 1,5 juta ton. 133 ribu ton di antaranya diekspor. Di era Pak Amran Sulaiman Gorontalo mendapat banyak sekali bantuan, maka saya yakin di era Pak SYL akan semakin banyak,” ungkapnya.
Geliat pertanian Gorontalo juga nampak dari produksi olahan kelapa dan tebu. Pekan lalu, Gorontalo berhasil mengekspor masing-masing untuk tepung kelapa 25 ton ke Inggris dan tetes tebu 16 ribu ton ke Filipina.
Pemprov Gorontalo juga menjadi model pengelolaan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) dari Kementrian Pertanian. Jika selama ini bantuan seperti traktor diberikan kepada kelompok tani, maka oleh pemprov bantuan tersebut dikelola oleh Brigade Alsintan.
Brigade yang dibiayai oleh APBD ini merawat dan meminjamkan berbagai alsintan ke petani, dengan harga yang disubsidi. Hal itu bertujuan agar pemanfaatannya tidak dimonopoli oleh petani tertentu dan terpelihara dengan baik.