Ahad 27 Oct 2019 11:37 WIB

Bamsoet: Menteri Harus Beradaptasi dengan Gaya Kerja Jokowi

Bamsoet menyebut beberapa menteri belum mengenal mekanisme kerja kementerian.

Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) berjabat tangan dengan Ketua MPR Bambang Soesatyo (kedua kanan) disaksikan Wapres Ma'ruf Amin (kiri) dan pimpinan MPR saat acara pelantikan presiden dan wapres periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad (20/10/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) berjabat tangan dengan Ketua MPR Bambang Soesatyo (kedua kanan) disaksikan Wapres Ma'ruf Amin (kiri) dan pimpinan MPR saat acara pelantikan presiden dan wapres periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad (20/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet meminta para menteri di Kabinet Indonesia Maju agar beradaptasi dengan gaya dan pola kerja Presiden Joko Widodo yang cepat dan responsif dalam menyelesaikan suatu persoalan.

Hal itu dikatakannya karena formasi Kabinet Indonesia Maju lebih banyak diisi figur baru. Beberapa di antaranya mungkin belum mengenal mekanisme kerja dan dinamika birokrasi kementerian.

Baca Juga

"Beberapa di antara para menteri dan wakil menteri mungkin belum mengenal mekanisme kerja dan dinamika birokrasi kementerian. Maka, inisiatif para menteri untuk segera konsolidasi menjadi sangat penting," kata Bamsoet dalam siaran persnya di Jakarta, Ahad (27/10).

Dia menilai para menteri dan wakil menteri hendaknya segera konsolidasi dan berkoordinasi dengan semua satuan kerja di kementerian masing-masing.

Namun, menurut dia, konsolidasi di kementerian tidak boleh terlalu banyak menyita waktu karena pada akhirnya, para menteri baru dituntut mampu beradaptasi dan mengikuti ritme kerja Presiden yang serba cepat dan responsif itu.

"Saya mengingatkan bahwa ekspektasi masyarakat terhadap Kabinet Indonesia Maju terbilang cukup tinggi. Masyarakat akan menunggu dan melihat apa yang bisa diperbuat oleh kabinet baru dalam 100 hari pertama masa bhakti para menteri," ujarnya.

Menurut politisi Partai Golkar itu, masyarakat berharap kabinet baru lebih produktif dan lebih baik dari kabinet sebelumnya. Sehingga harapan tersebut hendaknya diterima para menteri sebagai tantangan, bukan beban.

Dia mengaku optimis para menteri akan mampu mengikuti pola kerja Presiden yang serba cepat itu. Hal itu khususnya dengan kombinasi figur senior dan sejumlah sosok muda, termasuk 12 wakil menteri.

Dia menilai agar bisa responsif seperti presiden, para menteri dan wakil menteri harus memiliki sensitifitas tinggi dan juga komunikatif dalam menyikapi berbagai persoalan yang berkembang di tengah masyarakat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement