REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA ---Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengaku lega setelah menanggalkan jabatan sebagai kapolri. Menurutnya, tugas menjadi orang nomor satu di Kepolisian RI sangat berat.
"Menjadi Kapolri itu menurut saya paling berat selama saya berdinas 32 tahun 3 bulan sebagai anggota Polri," kata Tito di Timika, Jumat.
Selama menjabat kapolri, Tito dihadapkan pada berbagai persoalan yang menyita energi dan konsentrasinya. Ia menghadapi gejolak masyarakat terkait penyelenggaraan pilkada hingga Pemilu 2019.
"Belum lagi masalah bencana alam, seperti gempa bumi, kemudian konflik-konflik, demonstrasi," ujar Tito yang mengakhiri tugasnya sebagai kapolri pada Rabu (23/10).
Selain persoalan eksternal, Tito mengaku juga dihadapkan pada pelbagai persoalan internal. Dia harus memimpin sebuah organisasi besar dengan anggota mencapai 450 ribu orang di seluruh Indonesia.
Jumlah anggota Polri sebanyak itu, menurut dia, jauh lebih besar daripada jumlah penduduk negara tetangga, Brunai Darusalam.
"Itu enggak gampang, belum lagi ada tarik-menariknya dalam pertimbangan karier satu sama lain. Saya kira pengalaman 3 tahun 3 bulan sebagai kapolri itu cukup berat bagi saya. Jauh lebih berat daripada saat menjabat kapolda Metro Jaya yang saya jalani hampir setahun," katanya.
Adapun penugasan yang dianggap paling menyenangkan bagi Tito ialah ketika sebagai kapolda Papua. Ia mengabdi di Papua mulai 21 September 2012 hingga 16 Juli 2014.
"Di Papua malah saya paling enjoy karena meskipun ada persoalan, masih bisa dikomunikasikan. Papua alamnya indah, masyarakatnya juga ramah, apalagi kalau kita rajin turun ke lapangan menemui masyarakat. Sebetulnya tugas di Papua itu menyenangkan, saya paling menikmati bertugas saat memimpin kepolisian di Papua," kata Tito.
Mendagri Tito Karnavian bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Pelaksana Tugas Kapolri Komjen Polisi Ari Dono Sukmanto tiba di Timika, Jumat petang. Pada Sabtu (26/10) pagi, Mendagri bersama rombongan akan bertolak menuju Wamena untuk mendampingi kunjungan kerja Presiden RI Joko Widodo ke Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya itu. Selanjutnya, Presiden akan menuju ke Jayapura untuk meresmikan Jembatan Holtekamp.