Kamis 17 Oct 2019 08:28 WIB

Sah, Prabowo Resmi Nyatakan Gerindra Siap Masuk Kabinet

Komposisi menteri 55-45. Artinya, 55 persen menteri dari profesional dan sisanya parp

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan pidato politik pada acara Rapimnas dan Apel Kader Partai Gerindra di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan pidato politik pada acara Rapimnas dan Apel Kader Partai Gerindra di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Partai Gerindra pungkas melaksanakan rapat pimpinan nasional (rapimnas) di Hambalang, Kabupaten Bogor, Rabu (16/10). Selepas rapimnas, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto disebut menekankan kesiapannya mengisi kabinet Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin dengan kader parpol tersebut.

"Kalau bahasanya Pak Prabowo itu, bila negara memanggil, tidak ada alasan (menolak). Karena Pak Prabowo itu patriotisme itu penting, jadi untuk kepentingan bangsa dan negara," ujar juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, selepas rapimnas di Hambalang, kemarin.

Ia tak menjelaskan secara jelas maksud ucapan dari Prabowo itu terkait sikapnya bergabung dengan kabinet atau menjadi oposisi. Saat ini, Prabowo dan Gerindra disebutnya masih menunggu keputusan dari Jokowi.

"Iya (menunggu keputusan Jokowi). Jadi, tentu kami persilakan apabila Pak Jokowi dan pemerintah lima tahun ke depan membutuhkan dan bersesuaian dengan konsepsi Gerindra," ujar Dahnil. "Tentu Gerindra dengan kesanggupannya kita akan bekerja."

 

Rapimnas Partai Gerindra digelar di Hambalang sejak pukul 09.00 WIB. Acara tersebut berlangsung tertutup bagi media. Hanya kader dan relawan saja yang diperbolehkan masuk ke dalam lokasi rapimnas. Dalam acara tersebut, Prabowo menyampaikan tiga sikap politiknya di hadapan kurang lebih 2.000 kader yang hadir di kediamannya.

Namun, Dahnil menyampaikan tiga sikap politik Prabowo yang diungkapkannya dalam acara tersebut. Pertama, Prabowo menyampaikan telah menyerahkan konsepsi kepada presiden terpilih Joko Widodo.

Konsepsi tersebut diserahkan sekitar satu bulan yang lalu. "Konsepsi terkait dorongan besar ekonomi Indonesia dengan semangat ketahanan pangan, energi, pertahanan, dan keamanan yang kuat," ujar Dahnil.

Kedua, jika konsepsi tersebut diterima oleh Jokowi, Partai Gerindra dan Prabowo mempersilakan untuk digunakan oleh pemerintah lima tahun ke depan. Namun, jika tidak, mantan danjen Kopassus itu tetap mendukung pemerintah demi kepentingan bangsa yang lebih baik. "Pak Prabowo dan Gerindra mempersilakan. Namun, bila tidak, kami akan tetap bekerja sama untuk kepentingan NKRI," ujar Dahnil.

Terakhir, Prabowo tetap mengutamakan kerukunan dalam kehidupan berbangsa. Sebab, ia menilai perpecahan justru akan membawa kerugian bagi Indonesia. "Untuk tetap menjaga kerukunan kehidupan berbangsa, bernegara, dan bersilaturahim, dan berkomunilasi untuk musyawarah mufakat bagi kepentingan bangsa dan negara," ujar Dahnil.

photo
Ketua Fraksi Partai Gerindra, Ahmad Muzani.

Menjelang penutupan rapimnas, Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani melontarkan sebuah pantun. “Pantunnya adalah, 'Kain tapis dilipat empat, disimpan rapi di dalam peti. Kita semua sudah berpendapat, pada akhirnya Pak Prabowo nanti akan ngomong bersama Pak Jokowi,’" ujar Muzani di Hambalang.

Ia enggan menjelaskan apa maksud "bersama" dari pantunnya tersebut. Sebab, ditegaskan Muzani, segala keputusan Partai Gerindra untuk lima tahun ke depan ada di tangan Prabowo.

Namun, ia mengungkapkan, pertemuan antara Jokowi dan Prabowo di Istana Negara memang membahas soal bergabungnya Partai Gerindra dengan kabinet. "Diomongkan (soal kabinet antara Jokowi dan Prabowo). Ya saya tidak ikut mendampingi, jadi setahu saya begitu," ujar Muzani.

Terkait nama menteri dari Gerindra, Muzani tak memungkiri, Prabowo sudah mengantongi nama-nama yang akan diajukan. "Itu ada di sakunya Pak Prabowo yang belum saya intip. Saya mau ngintip, sebenarnya," ungkap Muzani.

Isu bergabungnya Partai Gerindra dengan koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin semakin berembus kencang menjelang pelantikan. Ada dua nama yang santer beredar diajukan Gerindra menjadi menteri, yaitu dua wakil ketua umum Gerindra, Fadli Zon dan Edhy Prabowo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement