Rabu 16 Oct 2019 21:07 WIB

BNPB: Kualitas Udara Sumsel, Jambi, Riau Sangat tak Sehat

Meski jumlah titik panas turun drasti, kualitas udara di tiga provinsi tidak sehat.

Warga berada di tepi Sungai Batanghari yang diselimuti kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Jambi, Selasa (15/10/2019).
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warga berada di tepi Sungai Batanghari yang diselimuti kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Jambi, Selasa (15/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kualitas udara di Sumatra Selatan, Jambi, dan Riau sangat tidak sehat. Penyebabnya, asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Meskipun jumlah titik panas turun drastis sejak Selasa (15/10), kualitas udara di tiga provinsi masih pada kategori sangat tidak sehat," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo. melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (16/10).

Baca Juga

Agus mengatakan berdasarkan pengukuran PM 2,5 kualitas udara di Sumatra Selatan berada pada tingkat 195, Jambi pada tingkat 170, dan Riau pada tingkat 160. Jumlah titik panas yang teridentifikasi di tiga provinsi tersebut sebanyak 158 titik dengan perincian 96 titik di Sumatera Selatan, 52 titik di Jambi, dan 10 titik di Riau.

Jumlah titik panas tersebut dihitung berdasarkan data modis-catalog Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) selama 24 jam terakhir dengan tingkat kepercayaan lebih dari 30 persen. "Di wilayah Sumatera Selatan, tujuh helikopter bom air beroperasi dengan melakukan 390 kali pengeboman air dengan total air berjumlah 1,5 juta liter," tuturnya.

Data kebakaran hutan lahan BNPB pada Rabu pukul 16.00 WIB mencatat total titik panas di seluruh wilayah Indonesia mencapai 867 titik yang berdampak pada area seluas 328.722 hektare.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement