Selasa 08 Oct 2019 15:19 WIB

Objek Wisata Kawah Putih Ditutup untuk Wisatawan

Titik apu masih ditemukan di beberapa tempat sehingga kawasan ini ditutup sementara.

Rep: Muhammad Fauzi Rdwan/ Red: Andi Nur Aminah
Suasana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Kawah Putih, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Selasa (8/10).
Foto: Abdan Syakura
Suasana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Kawah Putih, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Selasa (8/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Titik api kebakaran di Objek Wisata Kawah Putih, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung masih muncul. Oleh karena itu, saat ini pengelola wisata memutuskan objek wisata ditutup sementara untuk dikunjungi oleh pihak umum dan wisatawan.

KBM (Kesatuan Bisnis Mandiri) Wisata Ekotourism Perhutani Unit III Jabar dan Banten, Wismo Tri Kancono mengungkapkan objek wisata Kawah Putih sementara ditutup. Sebab puncak Kawah Putih digunakan sebagai posko penanganan kebakaran. "Kita sepakat hari ini Kawah Putih ditutup sementara. Sebab puncak atas kawah putih jadi posko penanganan kebakaran," ujarnya, Selasa (8/10). Menurutnya, penutupan dilakukan agar tidak menganggu penanganan kebakaran. "Kami mohon maaf kepada pengunjung, kami akan informasikan kembali jika dibuka kembali," katanya.

Baca Juga

Dia mengatakan para wisatawan yang hendak ke objek wisata bisa ke tempat lainnya di Rancabali. "Berapa lama (ditutup) belum menentukan. Menunggu hasil pemadaman," katanya. Dia menyebutkan jika penyebab kebakaran masih diselidiki.

Wismo mengatakan akibat kebakaran fasilitas yang rusak yaitu beberapa fasilitas di objek wisata Cantigi dan satu ditempat lainnya. Menurutnya, luas wilayah yang terbakar 10 hektar namun bisa bertambah.

Kapolsek Ciwidey, AKP Ivan Taufik mengatakan kebakaran hutan terjadi di petak 8a dan masih terjadi hingga pukul 12.45 WIB. Menurutnya, dibuat jalur dan sekat bakar agar kebakaran tidak meluas ke tempat yang lain. "Luas yang terbakar kurang lebih 15 Hektar diperkirakan akan bertambah 5 Hektar dikarenakan serasah yang tebal, lokasi yang curam dan berbatu serta sulit dijangkau dan berbahaya," katanya.

Dia mengatakan, penanganan dibagi menjadi tiga titik pos pantauan untuk mempermudah pengamatan. Yakni di Pos Sunan Ibu, Pos Cipanganten dan Pos Sunan Rama. "Pos Sunan Ibu (api) sudah padam, Pos  Cipanganten api sudah terlokalisasi. Pos Sunan Rama masih menyala dan dilakukan pembuatan sekat bakar serta pemadaman," katanya.

Ivan mengatakan jumlah personel yang diterjunkan dari tim gabungan sejumlah 389 orang. Sementara alat yang digunakan yaitu mesin rumput, gergaji mesin, cangkul, parang dan arit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement