RANCABALI, AYOBANDUNG.COM -- Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Kawah Putih menyebabkan kerugian materil yang diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Namun Cluster Manejer Ciwidey, Perhutani Bandung Selatan, Isal Putra Jaya mengatakan, penghitungan kerugian karhutla selama sepekan tersebut belum spesifik.
AYO BACA : Polisi Pastikan Situasi Kawah Putih Terkendali Pasca Karhutla
"Dari perencanaan kemarin baru melakukan cross check lapangan untuk menghitung kerugian," tutur Isal, Senin (14/10/2019).
Kerugian yang baru dihitung masih bersifat kasar, seperti dampak lima penutupan Kawah Putih terhadap omzet.
AYO BACA : Pemadaman Karhutla Kawah Putih Memasuki Pendinginan
"Kalau untuk kunjungan kehilangannya sekitar Rp 250 juta. Kalau total semuanya bisa mencapai miliaran," ujarnya.
Hal tersebut berdasarkan hitungan kasat mata, yakni puluhan hektare areal yang terbakar terdapat pepohonan hangus dilalap api. Selain itu, setengah hari sky walk Cantigi juga hangus terbakar. Padahal, jembatan tersebut baru rampung dibangun setelah Idul Fitri 2019.
"Belum lagi harus kehilangan pendapatan dari kunjungan ke sky walk Cantigi," katanya.
Selain pihak perhutani yang merasakan kerugian, sopir ontang-anting pun tidak beroperasi akibat penutupan aktivitas wisata. Terdapat 87 sopir yang kehilangan pendapatan rata-rata setiap hari masing-masing sopir mendapat Rp 150.000 dari jasa angkutan.
AYO BACA : Gegara Awan Rendah, Water Bombing di Kawah Putih Dibatalkan