REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Sekitar 70 orang lakukan evakuasi seekor hiu paus berjenis hiu paus bintang yang terdampar di perairan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten. Saat ditemukan pada Senin (7/10), satwa ini sudah dalam keadaan mati tergeletak di bibir pantai oleh warga.
Hal ini dibenarkan Kasubdit Patroli Polairud Ditpolairuda Polda Banten, AKBP Noman Tri Sapto. Ia menyebut bahwa proses evakuasi hiu paus tersebut baru diakukan sehari setelah ditemukan oleh warga.
"Sudah dikubur pagi tadi tidak jauh dari lokasi terdampar, karena bobotnya yang berat harus ditarik menggunakan katrol oleh sekitar 70 orang dibantu masyarakat setempat," kata Kasubdit Patroli Polairud Ditpolairuda Polda Banten, AKBP Noman Tri Sapto, Selasa (8/10).
Bangkai hiu paus dengan perkiraan panjang 7 meter dan bobot hingga 3 ton ini dikatakannya telah dikubur agar tidak menimbulkan penyakit bagi warga sekitar. Adapun penyebab kematian hiu ini disebut Noman kemungkinan karena terbawa arus gelombang besar yang menyeretnya ke perairan dangkal hingga mati. Atau, bisa juga karena satwa ini memang dalam keadaan sakit lalu mati hingga terdampar.
"Kalau dilihat dari kondisi tubuhnya yang tidak ada luka luar kemungkinan diduga karena penyakit dalam, dia sakit hingga terombang-ambing ke daratan," kata Sapto.
Dia mengatakan laporan penemuan hiu paus ini didapatinya pada Senin (7/10) pukul 10.00 WIB. Jajarannya lalu memastikan kebenaran laporan tersebut dan memang mendapati ada bangkai Ikan hiu berwarna hitam tersebut.
Atas temuan tersebut, pihaknya langsung melakukan evaluasi bersama Balai Karantina. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah Hiu akan dibawa ke darat untuk dikubur atau digeser ke tengah laut hingga diambil keputusan untuk dikubur.