REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sebanyak 2.832 pelajar di Kabupaten Cirebon berhasil memecahkan rekor MURI Membatik oleh Pelajar Terbanyak, Selasa (1/10). Para pelajar ini diharapkan mengenal dan senantiasa melestarikan batik.
Kegiatan pemecahan rekor itu dilaksanakan di Desa Trusmi, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, yang merupakan salah satu sentra batik khas Cirebon. Para pelajar yang turut serta dalam kegiatan itu berasal dari 17 sekolah tingkat SD dan SMP.
Sesuai tema 'Mega Mendung untuk Negeri', dalam kesempatan itu para pelajar fokus membatik dengan motif batik mega mendung. Setiap peserta dibekali masing-masing kain untuk membatik.
"Kegiatan ini kami maksudkan sebagai tanda penghormatan kepada batik yang terus lestari sampai sekarang," ujar CEO BT Batik Trusmi, Ibnu Riyanto, sebagai pihak penyelenggara.
Selain itu, Ibnu juga ingin mengenalkan batik khas Cirebon kepada generasi muda. Dari kenal itulah, diharapkan mereka akan mencintai dan melestarikan batik.
Senior Manager MURI, Ariyani Siregar, menjelaskan, rekor yang ditorehkan BT Batik Trusmi kali ini telah menumbangkan rekor sebelumnya, yakni 2.500 pelajar.
"Kami mengapresiasi upaya dari Batik Trusmi," kata Ariyani.