Senin 30 Sep 2019 12:25 WIB

Tuntutan Belum Didengar, Gejayan Memanggil Kembali Digelar

Mahasiswa kembali gelar demontrasi Gejayan Memanggil Jilid Kedua

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Subarkah
Aksi Gejayan Memanggil yang berlangsung Senin (23/9) lalu.
Foto: Wihdan Hidayat.
Aksi Gejayan Memanggil yang berlangsung Senin (23/9) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ribuan orang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Bergerak  memadati Pertigaan Colombo, Jalan Gejayan, Kabupaten Sleman, Senin (30/9). Mereka menggelar aksi bertajuk Gejayan Memanggil Jilid Dua.

Ini merupakan aksi lanjutan setelah Gejayan Memanggil sukses digelar pekan lalu. Aksi kembali dilaksanakan lantaran tuntutan-tuntutan mereka dalam Gejayan Memanggil tidak didengar dan diakomodasi.

Pada Gejayan Memanggil lalu, ada tiga titik kumpul mulai di Bundaran UGM, Pertigaan Revolusi UIN Sunan Kalijaga dan Gerbang Universitas Sanata Dharma. Namun, kali ini cuma terdapat dua titik kumpul.

"Kali ini cuma di Bundaran UGM dan pertigaan UIN Sunan Kalijaga," kata Koordinator Aliansi Rakyat Bergerak, Nailendra, kepada Republika, Senin (30/9) pagi.

Sekitar 10.00, sejumlah Polisi terlihat berpatroli di sekitar lokasi utama di Pertigaan Colombo. Bahkan, sekitar 11.00, sudah ada dua kendaraan huru hara dan dua truk tronton Polisi.

Massa sendiri yang terdiri dari banyak elemen masyarakat rencananya berkumpul pada 10.00. Kemudian, mereka berencana melakukan long march pada 11.00 ke Pertigaan Colombo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement