REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang pukul 16.00 WIB, kericuhan mulai terjadi di sekitar Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. Kericuhan dipicu oleh tuntutan massa yang terdiri dari ribuan yang tak dipenuhi oleh anggota dewan.
Massa mahasiswa berusaha merangsek masuk dengan memukul pagar yang berada di kanan gerbang utama Gedung DPR. Alhasil, salah satu sisi pagar rusak dan mahasiswa berusaha masuk dari pagar tersebut.
Water cannon yang sudah sedari tadi dipersiapkan mulai dioperasikan. Air pun ditembakkan ke arah pagar yang rusak tersebut, agar massa tak merangsek masuk.
Namun, massa yang marah mulai melempari halaman Gedung DPR dengan batu dan botol ke arah polisi yang bertugas. Saat ini situasi dan kondisi masih berlangsung ricuh.
Sebelumnya, mahasiswa yang berdemonstrasi di depan gerbang Gedung DPR/MPR RI, sempat berupaya menjebol pagar yang sebelumnya sudah mengalami kerusakan pada aksi Senin (23/9). Aksi ini hanya berlangsung sesaat saja, setelah itu mahasiswa kembali kondusif dan melanjutkan orasi-orasi, serta membangkitkan semangat para demonstran dengan lagu semangat juang.
"Turun, kawan-kawan satu komando, jangan terprovokasi," teriak salah seorang koordinator mahasiswa yang berada di atas mobil komando yang juga Kadept Sospol BEM UNJ Erfan Kurniawandi Jakarta, Selasa (24/9).
Mahasiswa mencoba menjebol pagar karena ingin masuk dan menemui pimpinan DPR RI untuk menyampaikan aspirasi soal penolakan terhadap RUU KUHP,UU KPK, dan RUU menyangkut agraria. Selain upaya itu, saat aksi juga sempat terjadi beberapa kali aksi dorong dengan personel kepolisian yang berjaga di depan gerbang DPR/MPR RI.