REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Ranti Ratnaningsih binti Kanita Majunah (29 tahun), seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Indramayu yang sempat hilang kontak selama 13 tahun di Qatar, berhasil ditemukan. Namun, TKI asal Desa Purwajaya, Kecamatan Krangkeng itu malah menolak untuk pulang kampung.
Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Indramayu, Juwarih, menjelaskan, Ranti berhasil ditemukan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Qatar. Hal itu terjadi setelah sebelumnya pihak KBRI berkoordinasi dengan pihak Imigrasi Qatar.
‘’Majikannya kemudian membawa Ranti ke KBRI dan Ranti pun difasilitasi melakukan video call langsung dengan keluarganya di Indramayu,’’ kata Juwarih, Senin (16/9).
Saat berkomunikasi dengan keluarganya itu, Ranti menangis haru. Dia menyatakan dalam keadaan baik dan tak mengalami tekanan apapun. Dia pun meyakinkan keluarganya bahwa majikannya memperlakukannya dengan baik.
Namun, ketika keluarganya memintanya agar segera pulang kampung, Ranti malah menolak. Pasalnya, Ranti akan diajak untuk tinggal di Jerman selama setahun. Dia pun berjanji akan mengirimkan uang kepada keluarganya.
‘’Ranti mengatakan dirinya baru akan pulang kampung dua tahun lagi atau pada 2021 mendatang,’’ tuturnya.
Sementara itu, dengan telah ditemukannya Ranti, Juwarih pun mengapresiasi kinerja dari Tim Perlindungan WNI KBRI di Doha, Qatar. Dia mengatakan, pihak KBRI juga akan terus mengawal Ranti selama di Qatar untuk memastikan kondisinya.
‘’Kami sangat mengapresiasi kinerja dari Tim Perlindungan WNI KBRI Qatar yang langsung tanggap dan respon terhadap aduan kami sehingga dalam waktu cepat mendapatkan hasil,’’ tukas Juwarih.
Ibu kandung Ranti, Masni (43), menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah membantu menemukan anaknya. Dia mengaku sangat bahagia karena Ranti kini telah berhasil ditemukan dan dalam keadaan baik. Apalagi, dirinya bisa berinteraksi secara langsung melalui video call dengan anak yang sangat dirindukannya itu.
‘’Walaupun Ranti belum pulang ke rumah, tapi saya sudah senang karena bisa melihat wajah anak saya lagi,’’ kata Masni.
Meski demikian, Masni tetap berharap agar Ranti mengubah keputusannya dan segera pulang ke kampung halaman. Pasalnya, pihak keluarga sangat ingin berkumpul kembali setelah terpisah 13 tahun dengan Ranti.