Kamis 12 Sep 2019 23:58 WIB

Efek Ganjil-Genap, Pelanggan Transjakarta Tembus 907 Ribu

Sejak hari pertama Ganjil Genap tren pertumbuhan pelanggan menunjukkan peningkatan.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Gita Amanda
Petugas keamanan mengecek kondisi Bus Transjakarta yang terparkir di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Jum'at (23/8/2019). Menurut petugas sebanyak 36  Bus Transjakarta yang rusak sudah terparkir sejak Oktober 2017.
Foto: Fakhri Hermansyah/Antara
Petugas keamanan mengecek kondisi Bus Transjakarta yang terparkir di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Jum'at (23/8/2019). Menurut petugas sebanyak 36 Bus Transjakarta yang rusak sudah terparkir sejak Oktober 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemberlakuan Kebijakan Perluasan Kawasan Ganjil Genap di Provinsi DKI Jakarta yang berlaku mulai Senin (9/9), mempengaruhi jumlah pengguna Transjakarta. Pada hari ini, Kamis (12/9), jumlah pengguna Transjakarta tembus angka 907 ribu orang.

Baca Juga

Hal ini diungkapkan Nadia Diposanjoyo Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta, “Hari pertama ini ada kenaikan pelanggan dari keseluruhan rute Transjakarta," ucapnya.

Nadia menjelaskan bahwa sejak hari pertama Kebijakan Ganjil Genap tren pertumbuhan pelanggan menunjukkan peningkatan secara bertahap. Nadia pun mengungkapkan bahwa perbandingan sebelum kebijakan perluasan Ganjil Genap diberlakukan dan sesudahnya ada peningkatan sebesar 12 persen.

Diketahui sebelumnya bahwa untuk mengantisipasi lonjakan pelanggan Transjakarta memiliki langkah-langkah yang disiapkan. Antara lain penambahan armada dan informasi rute yang terkena dampak perluasan Ganjil Genap.

Kemudian Nadia mengungkapkan bahwa di hari ke tiga pelanggan Transjakarta menembus angka 907 ribu. “Alhamdulillah, kenaikan pelanggan Transjakarta kembali memecahkan rekor di hari ke tiga pada Rabu (11/9) pelangan yang naik Transjakarta 907.194 pelanggan," jelasnya.

Berbagai antisipasi dilakukan Transjakarta untuk membantu masyarakat pengguna kendaraan pribadi yang terdampak kebijakan perluasan Ganjil Genap ini. Antara lain 48 rute yang disiapkan untuk antisipasi lonjakan daerah yang terdampak Ganjil Genap, perluasan halte serta penambahan armada di beberapa rute Transjakarta.

“Ada 48 rute bagi masyarakat yang ingin naik transportasi umum yang terkena dampak perluasan Ganjil Genap, penambahan armada, dan perluasan halte-halte yang masih sempit untuk antisipasi lonjakan pelanggan," kata Nadia.

Salah satu faktor mengajak masyarakat untuk naik transportasi publik adalah kemudahan beralih dari moda transportasi satu ke moda lainnya (Integrasi Transportasi) mulai dari bus kecil Mikrotrans, Transjakarta, MRT dan LRT. Mikrotrans pun turut membantu mendorong peningkatan pelanggan terintegrasi.

Selain itu untuk memperluas jaringan integrasi saat ini Transjakarta sedang mempersiapkan rute baru yang terintegrasi dengan MRT yaitu Rute Ragunan-Fatmawati (Stasiun MRT). "Surat tugas dari Dinas Perhubungan sudah kami terima, saat ini sedang proses analisa jumlah dan jenis armada yang akan melayani rute tersebut," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement