Selasa 10 Sep 2019 19:21 WIB

Polsek Sukmajaya Siapkan Program Sekolah Aman Cegah Tawuran

Program ini bertujuan mencegah tawuran pelajar dan gangguan Kamtibmas lainnya.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah pelajar diamankan aparat kepolisian saat tawuran (ilustrasi)
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Sejumlah pelajar diamankan aparat kepolisian saat tawuran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Polsek Sukmajaya, Kota Depok memiliki program Sekolah Aman Cegah Tawuran. Tujuannya, mencegah tawuran pelajar dan gangguan Kamtibmas lainnya.

"Sekolah itu adalah tempat untuk mencari ilmu orang belajar serta anak-anak dapat bersosialisasi. Program Sekolah Aman dapat meminimalisir kejadian terkait kenakalan remaja sejak dini," ujar Kapolsek Sukmajaya Kompol Yudho Huntoro di Mapolsek Sukmajaya, Kota Depok, Selasa (10/9).

Baca Juga

Menurut Yudho, permasalahan gangguan Kamtibmas semisal tawuran pelajar bahkan peredaran nakoba di kalangan anak sekolah adahal hal serius. Karenanya diperlukan penanganan khusus, termasuk pencegahannya.

"Nanti anggota Bhabinkamtibmas di tiap wilayah masing-masing wajib menyambangi sekolah-sekolah. Anggota bertugas memantau segala aktifitas pelajar sekaligus memberikan pengetahuan edukasi tentang bahaya narkoba juga edukasi mengenai keterlibatan pelaku kejahatan usia dini misal tawuran,” jelasnya.

Beberapa langkah yang diambil Polsek Sukmajaya yakni melakukan program peran Bhabinkamtibmas dapat sambang ke sekolah, memotivasi pelajar menempuh pendidikan yang benar. Bhabinkamtibmas juga bisa gabung dengan kegiatan OSIS di sekolah.

"Kedekatan anggota Binmas masuk ke dalam kegiatan OSIS di sekolah kita harapkan dapat sebagai pendeteksian dini upaya pencegahan terhadap masalah dalam narkoba, timbul tawuran, juga bullying. Nanti ada sebanyak 11 anggota Bhabinkamtibmas tiap kelurahan tersebar di dua kecamatan yaitu Sukmajaya dan Cilodong akan turun semua ke sekolah. Kita harapkan juga dalam Program Sekolah Aman ini dapat meminimalisir segala potensi kejahatan yang melibatkan pelajar," tutur Yudho. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement